77.975
düzenleme
("Allah telah menanamkan dalam dirimu berbagai organ dan perangkat spiritual yang lembut. Jika sebagiannya menyantap dunia ia tidak akan kenyang, sementara sebagian yang lain tak kuat menahan sehelai rambut tipis sekalipun. Misalnya mata yang tidak kuat menahan sehelai rambut yang masuk, sementara kepala bisa mena- han beban yang sangat berat. Perangkat yang lembut tersebut tidak bisa menahan beban seringan rambut. Dengan kata lain, ia tidak bisa menahan k..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("------ <center> CAHAYA KEENAM BELAS ⇐ | Al-Lama’ât | ⇒ CAHAYA KEDELAPAN BELAS </center> ------" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
||
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 17 değişikliği gösterilmiyor) | |||
412. satır: | 412. satır: | ||
Allah telah menanamkan dalam dirimu berbagai organ dan perangkat spiritual yang lembut. Jika sebagiannya menyantap dunia ia tidak akan kenyang, sementara sebagian yang lain tak kuat menahan sehelai rambut tipis sekalipun. Misalnya mata yang tidak kuat menahan sehelai rambut yang masuk, sementara kepala bisa mena- han beban yang sangat berat. Perangkat yang lembut tersebut tidak bisa menahan beban seringan rambut. Dengan kata lain, ia tidak bisa menahan kondisi sangat ringan yang bersumber dari kesesatan dan kelalaian. Bahkan nyalanya bisa padam. | Allah telah menanamkan dalam dirimu berbagai organ dan perangkat spiritual yang lembut. Jika sebagiannya menyantap dunia ia tidak akan kenyang, sementara sebagian yang lain tak kuat menahan sehelai rambut tipis sekalipun. Misalnya mata yang tidak kuat menahan sehelai rambut yang masuk, sementara kepala bisa mena- han beban yang sangat berat. Perangkat yang lembut tersebut tidak bisa menahan beban seringan rambut. Dengan kata lain, ia tidak bisa menahan kondisi sangat ringan yang bersumber dari kesesatan dan kelalaian. Bahkan nyalanya bisa padam. | ||
Karena itu, berhati-hati dan waspadalah. Jangan sampai engkau berikut perangkat halusmu, yang telah menelan dunia, tenggelam dalam satu santapan, satu kata, satu kilau, satu kedipan, satu suap, atau satu ciuman. Sebab, ada banyak sekali sesuatu yang sangat kecil tetapi di satu sisi mampu menyerap sesuatu yang sangat besar. Sebagai contoh, lihatlah bagaimana langit beserta bintang gemintangnya termuat dalam cermin yang kecil, serta bagaimana Allah menuliskan dalam memorimu yang kecil sesuatu yang lebih banyak daripada lembaran amalmu dan lebih luas daripada lembaran umurmu. Mahasuci Allah Yang Maha Berkuasa dan Maha Berdiri Sendiri. | |||
'''Petunjuk Keempat''' | |||
''' | Wahai penyembah dunia! Dunia yang engkau anggap luas dan lapang sebetulnya hanyalah seperti kuburan yang sempit. Hanya saja dinding-dinding kuburan tersebut terbuat dari cermin yang bisa memantulkan berbagai gambar sehingga engkau melihatnya luas dan lapang sejauh mata memandang. Demikian pula dengan tempat yang engkau diami sekarang. Ia tak ubahnya seperti kuburan, namun engkau melihatnya seolah-olah luas seperti sebuah kota yang besar. Sebab, dinding kanan dan kiri dunia tersebut yang mencerminkan masa lalu dan mendatang seolah-olah seperti cermin yang memantulkan berbagai gambar. Hal itu membuat sisi-sisi zaman sekarang ini tampak luas padahal sebetulnya sangat singkat dan sempit. Akhirnya bercampurlah antara hakikat dan khayalan. Engkau melihat dunia yang sebetulnya tiada menjadi ada. | ||
Sebuah garis lurus yang sebetulnya sangat tipis, kalau digerakkan sedikit saja akan tampak luas menyerupai sebuah permukaan yang besar.Demikian pula dengan duniamu. Sebetulnya ia sangat sempit, namun dinding-dindingnya menjadi luas dan lebar akibat kealpaan dan sangkaan khayalmu. Baru ketika kepalamu bergerak karena sebuah musibah, ia akan membentur dinding yang kau anggap jauh tadi. Ia akan menghapus semua khayalanmu itu sekaligus membangunkanmu dari tidur panjang. Ketika itu, engkau akan mengetahui bahwa dunia yang kau anggap luas ternyata lebih sempit dari kubur. Putaran masa dan umurmu ternyata berlalu lebih cepat daripada kilat. Serta, hidupmu mengalir lebih cepat ketimbang air sungai. | |||
Karena kehidupan dunia, materi, dan hewani berlangsung demikian, maka keluarlah engkau dari kehidupan hewani, tinggalkanlah alam materi, serta masuklah ke dalam kehidupan kalbu. Di situlah engkau akan mendapatkan kehidupan yang lebih lapang, dan alam cahaya yang lebih luas daripada dunia yang kau anggap luas tadi. | |||
Kunci untuk memasuki alam yang lapang itu adalah mengenal Allah, membunyikan lisan, menggerakkan kalbu, serta menyibukkan jiwa dengan makna dan rahasia kalimat suci lâ ilâha illallâh (Tiada Tuhan selain Allah). | |||
< | <span id="ON_BEŞİNCİ_NOTA"></span> | ||
== | ==Memoar Kelima Belas== | ||
Ia berisi tiga persoalan: | |||
< | Persoalan Pertama(*<ref>*Adapun persoalan kedua dan ketiga, serta memoar selanjutnya yang masih ter- sisa oleh ustadz Said Nursi tidak digabung dengan risalah ini. Tetapi masing-masing di- jadikan risalah tersendiri dalam buku al-Lama’ât. Yaitu: risalah Ikhlas (cahaya ke-20 dan 21), tiga petunjuk (cahaya ke-22), risalah Thabi’ah (cahaya ke-23), risalah Hijab (cahaya ke-24), dan yang lainnya.</ref>)Wahai orang yang ingin mengetahui petunjuk tentang hakikat dua ayat mulia berikut:“Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji atom, ia akan melihatnya. Juga siapa yang mengerjakan kejahatan seberat biji atom, ia akan melihatnya.” (QS. az-Zalzalah [99]: 7-8).Keduanya menjelaskan manifestasi yang sempurna dari nama Allah, al-Hafîdz (Yang Maha Menjaga). Manifestasi nama al-Hafîdz tersebut serta contoh hakikat agung dari dua ayat di atas tampak de- ngan sangat jelas di seluruh pelosok alam. Engkau bisa mengetahuinya dengan melihat dan merenungkan lembaran kitab alam ini. | ||
Yaitu lembaran kitab yang tertulis sesuai dengan catatan, timbangan, dan ukuran yang terdapat pada lauhil mahfudz. Sebagai contoh, ambillah sejumput benih dari aneka bunga dan pohon. Tampak campuran benih yang beraneka ragam jenis dan macamnya itu serupa dari segi bentuk dan besarnya. Lalu tanamlah ia pada sebidang tanah. Sirami dengan air secara bersamaan tanpa dibeda-bedakan. | |||
Selanjutnya tengoklah ia kembali pada musim semi, sebagai ajang kebangkitan tahunan. Lihat dan perhatikan bagaimana malaikat “Ra’ad” (petir) meniupkan sangkakalanya di musim semi seperti tiupan malaikat Israfil seraya memanggil hujan dan memberikan kabar gembira kepada benih-benih yang tertanam di bawah tanah bahwa semuanya akan dibangkitkan setelah tadinya mati. Engkau akan menyaksikan bagaimana seluruh benih yang sangat serupa itu, di bawah cahaya manifestasi nama al-Hafîdz, secara sempurna meng- gambarkan awâmir takwîniyah (instruksi penciptaan) yang berasal dari Tuhannya. Semua aksi dan geraknya sesuai dengan instruksi tersebut. Ia menampakkan kilau kebijakan, pengetahuan, kehendak, tujuan, dan perasaan-Nya yang sempurna. | |||
Dengan jelas engkau melihat bagaimana benih-benih yang serupa itu muncul dalam bentuk yang berbeda-beda. Ada benih yang menjadi pohon tin. Sebuah pohon yang menghasilkan dan menebarkan nikmat Tuhan lewat ranting dan dahannya. Ada lagi dua benih serupa yang menghasilkan bunga matahari dan bunga pansy. Masih banyak lagi bunga-bunga indah yang berhias diri untuk kita serta menemui kita dengan wajah yang senyum dan ceria. Selain itu ada pula berbagai benih lain yang berubah menjadi buah yang nikmat, tangkai-tangkai yang besar, dan pohon-pohon yang tinggi. Rasa buahnya yang lezat, wanginya yang harum, serta bentuknya yang indah membangkitkan selera kita sekaligus mengundang kita untuk mendekatinya. Lalu ia mempersembahkan dirinya kepada kita agar bisa naik dari tingkatan nabati menuju tingkatan hewani. | |||
Benih-benih itu pun tumbuh berkembang secara hebat sehingga dengan izin Tuhannya, ia menjadi sebuah kebun rimbun dan taman indah berhias aneka macam pohon dan tumbuhan. Perhatikan, adakah kekurangan dan cacat di dalamnya;“Maka lihatlah kembali, adakah yang tidak seimbang di dalam- nya.” (QS. al-Mulk [67]: 3). | |||
Lewat manifestasi nama Allah al-Hafîdz serta lewat karunia- Nya, setiap benih memperlihatkan apa yang diwarisi dari induk dan asalnya tanpa kurang sedikit pun. | |||
Dengan semua itu, al-Hafîdz yang telah melakukan penjagaan mengagumkan tersebut, mengisyaratkan sifat penjagaan-Nya yang akan tampak secara sangat jelas di hari kebangkitan dan di hari kiamat yang agung nanti. | |||
Ya, penjagaan dan pengawasan Allah pada berbagai urusan yang sederhana itu merupakan bukti nyata bahwa Dia akan menjaga dan menghitung semua hal yang penting dan berpengaruh seperti amal perbuatan para khalifah di muka bumi berikut prestasinya, tingkah laku dan ucapan para pengemban amanah itu, serta berbagai kebajikan dan kejahatan para hamba Tuhan Yang Maha Esa.“Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja.” | |||
(QS. al-Qiyamah [75]: 36). | |||
Tentu saja manusia akan dibangkitkan menuju keabadian, akan diberikan kebahagiaan yang kekal atau kemalangan yang kekal, serta akan dihisab sehingga bisa mendapat pahala atau mendapat siksa. | |||
Demikianlah, ada banyak sekali bukti yang menunjukkan manifestasi nama Allah al-Hafîdz dan menerangkan hakikat ayat di atas. Contoh di atas baru sebagian kecil saja. Ia baru segenggam dari seonggok makanan, baru seciduk dari lautan, baru sebutir dari bebatuan yang banyak, baru setitik dari padang pasir yang luas, dan baru setetes dari air jernih yang turun dari langit. Maha suci Allah Yang Maha Menjaga, Maha Mengawasi, Maha Menyaksikan, dan Maha Menghitung. | |||
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ | سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ | ||
------ | ------ | ||
<center> [[On Altıncı Lem'a]] ⇐ [[Lem'alar]] | ⇒ [[On Sekizinci Lem'a]] </center> | <center> [[On Altıncı Lem'a/id|CAHAYA KEENAM BELAS]] ⇐ | [[Lem'alar/id|Al-Lama’ât]] | ⇒ [[On Sekizinci Lem'a/id|CAHAYA KEDELAPAN BELAS]] </center> | ||
------ | ------ | ||
düzenleme