82.619
düzenleme
("Ya, dari segi keturunan dan dari segi penghidupan aku tergolong masyarakat bawah dan termasuk orang yang mengharapkan adanya kesetaraan hukum, baik secara pemikiran maupun dalam perilaku. Selain itu, dari dulu aku termasuk orang yang menolak dominasi kalangan tertentu yang disebut kaum Borjuis. Semua itu muncul karena sifat kasih sayang dan keadilan yang bersumber dari Islam. Karenanya, dengan segala kekuatan yang kumiliki aku mendukung adanya rasa keadi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Hanya saja, fitrah manusia dan hikmah penciptaannya berlawanan dengan prinsip “kesetaraan mutlak”. Sebab, Tuhan Yang Maha Bijaksana sebagaimana Dia menuntut hasil yang banyak dari sesuatu yang sedikit, menulis berbagai kitab dalam satu lembar catatan, dan menjalankan banyak tugas dengan satu alat, Dia juga menyelesaikan ribuan macam tugas lewat tangan manusia. Hal itu untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya yang utuh." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
50. satır: | 50. satır: | ||
Ya, dari segi keturunan dan dari segi penghidupan aku tergolong masyarakat bawah dan termasuk orang yang mengharapkan adanya kesetaraan hukum, baik secara pemikiran maupun dalam perilaku. Selain itu, dari dulu aku termasuk orang yang menolak dominasi kalangan tertentu yang disebut kaum Borjuis. Semua itu muncul karena sifat kasih sayang dan keadilan yang bersumber dari Islam. Karenanya, dengan segala kekuatan yang kumiliki aku mendukung adanya rasa keadilan dan menentang segala bentuk kezaliman, kontrol, dominasi, dan tirani. | Ya, dari segi keturunan dan dari segi penghidupan aku tergolong masyarakat bawah dan termasuk orang yang mengharapkan adanya kesetaraan hukum, baik secara pemikiran maupun dalam perilaku. Selain itu, dari dulu aku termasuk orang yang menolak dominasi kalangan tertentu yang disebut kaum Borjuis. Semua itu muncul karena sifat kasih sayang dan keadilan yang bersumber dari Islam. Karenanya, dengan segala kekuatan yang kumiliki aku mendukung adanya rasa keadilan dan menentang segala bentuk kezaliman, kontrol, dominasi, dan tirani. | ||
Hanya saja, fitrah manusia dan hikmah penciptaannya berlawanan dengan prinsip “kesetaraan mutlak”. Sebab, Tuhan Yang Maha Bijaksana sebagaimana Dia menuntut hasil yang banyak dari sesuatu yang sedikit, menulis berbagai kitab dalam satu lembar catatan, dan menjalankan banyak tugas dengan satu alat, Dia juga menyelesaikan ribuan macam tugas lewat tangan manusia. Hal itu untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya yang utuh. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme