İçeriğe atla

Yirmi İkinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Karena hikmah agung tersebut, Allah menciptakan manusia di atas fitrah yang bersifat komprehensif dengan kemampuan membuahkan ribuan macam benih dan memberi kepada seluruh jenis binatang. Sebab, Allah tidak membatasi kekuatan, kehalusan, dan perasaan manusia sebagaimana binatang. Tetapi Allah memberikan semua itu kepada manusia sebagai potensi agar ia mampu melanglang buana di berbagai tingkatan yang tak terbatas. Sehingga walaupun hanya satu jenis ia ak..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Hanya saja, fitrah manusia dan hikmah penciptaannya berlawanan dengan prinsip “kesetaraan mutlak”. Sebab, Tuhan Yang Maha Bijaksana sebagaimana Dia menuntut hasil yang banyak dari sesuatu yang sedikit, menulis berbagai kitab dalam satu lembar catatan, dan menjalankan banyak tugas dengan satu alat, Dia juga menyelesaikan ribuan macam tugas lewat tangan manusia. Hal itu untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya yang utuh." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Karena hikmah agung tersebut, Allah menciptakan manusia di atas fitrah yang bersifat komprehensif dengan kemampuan membuahkan ribuan macam benih dan memberi kepada seluruh jenis binatang. Sebab, Allah tidak membatasi kekuatan, kehalusan, dan perasaan manusia sebagaimana binatang. Tetapi Allah memberikan semua itu kepada manusia sebagai potensi agar ia mampu melanglang buana di berbagai tingkatan yang tak terbatas. Sehingga walaupun hanya satu jenis ia ak..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
52. satır: 52. satır:
Hanya saja, fitrah manusia dan hikmah penciptaannya berlawanan dengan prinsip “kesetaraan mutlak”. Sebab, Tuhan Yang Maha Bijaksana sebagaimana Dia menuntut hasil yang banyak dari sesuatu yang sedikit, menulis berbagai kitab dalam satu lembar catatan, dan menjalankan banyak tugas dengan satu alat, Dia juga menyelesaikan ribuan macam tugas lewat tangan manusia. Hal itu untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya yang utuh.
Hanya saja, fitrah manusia dan hikmah penciptaannya berlawanan dengan prinsip “kesetaraan mutlak”. Sebab, Tuhan Yang Maha Bijaksana sebagaimana Dia menuntut hasil yang banyak dari sesuatu yang sedikit, menulis berbagai kitab dalam satu lembar catatan, dan menjalankan banyak tugas dengan satu alat, Dia juga menyelesaikan ribuan macam tugas lewat tangan manusia. Hal itu untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya yang utuh.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena hikmah agung tersebut, Allah menciptakan manusia di atas fitrah yang bersifat komprehensif dengan kemampuan membuahkan ribuan macam benih dan memberi kepada seluruh jenis binatang. Sebab, Allah tidak membatasi kekuatan, kehalusan, dan perasaan manusia sebagaimana binatang. Tetapi Allah memberikan semua itu kepada manusia sebagai potensi agar ia mampu melanglang
İşte o sırr-ı azîmdendir ki Cenab-ı Hak, insan nevini binler nevileri sümbül verecek ve hayvanatın sair binler nevileri kadar tabakat gösterecek bir fıtratta yaratmıştır. Sair hayvanat gibi kuvalarına, latîfelerine, duygularına had konulmamış; serbest bırakıp hadsiz makamatta gezecek istidat verdiğinden, bir nevi iken binler nevi hükmüne geçtiği içindir ki arzın halifesi ve kâinatın neticesi ve zîhayatın sultanı hükmüne geçmiştir.
buana di berbagai tingkatan yang tak terbatas. Sehingga walaupun hanya satu jenis ia akan setara dengan ribuan jenis makhluk lainnya. Dari sini, pantaslah kalau manusia kemudian merupakan khalifah di muka bumi dan pemimpin seluruh makhluk hidup.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">