İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Sebagai contoh, ada dua orang pemuda—semoga keduanya mendapat rahmat Allah—yang satu bernama Sabri berasal dari desa Ilâma, sementara yang lain bernama Mustafa Vezirzade dari Islamkoy. Meskipun di antara murid-muridku kedua orang tersebut tidak pandai menulis dan membaca, namun aku sangat kagum dengan kesetiaan dan ketulusan mereka yang luar biasa dalam mendukung dakwah. Saat itu aku belum mengetahui hikmah dan rahasia di ba- liknya. Namun setelah m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Maka, karena penyakit menyimpan berbagai manfaat besar, ia tidak boleh dikeluhkan. Tetapi yang harus dilakukan di saat sakit adalah bersandar kepada rahmat Ilahi dengan sikap tawakkal dan sabar. Bahkan dengan pujian dan rasa syukur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Sebagai contoh, ada dua orang pemuda—semoga keduanya mendapat rahmat Allah—yang satu bernama Sabri berasal dari desa Ilâma, sementara yang lain bernama Mustafa Vezirzade dari Islamkoy. Meskipun di antara murid-muridku kedua orang tersebut tidak pandai menulis dan membaca, namun aku sangat kagum dengan kesetiaan dan ketulusan mereka yang luar biasa dalam mendukung dakwah. Saat itu aku belum mengetahui hikmah dan rahasia di ba- liknya. Namun setelah m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
180. satır: 180. satır:
Sebab, sesuai dengan hikmah Ilahi, ajal merupakan perkara yang tak diketahui kapan waktunya agar manusia bisa selamat dari keputusasaan dan kelalaian mutlak, agar ia tetap berada dalam kondisi takut dan rasa harap, serta agar dunia dan akhiratnya tidak terjatuh ke dalam jurang kerugian. Dengan kata lain, kedatangan ajal bisa terjadi setiap waktu. Jika ajal tersebut mendatangi manusia yang sedang lalai, hal itu akan mendatangkan kerugian besar baginya di kehidupan akhi- rat nanti. Penyakit menghilangkan kelalaian tersebut yang kemudian menjadikannya mengingat akhirat dan kematian sehingga ia bersiap untuk menghadapinya. Bahkan ia akan mendapatkan laba yang sa- ngat besar. Selama dua puluh hari dalam kondisi sakit itu ia memperoleh keuntungan yang sulit untuk diperoleh selama dua puluh tahun sekalipun.
Sebab, sesuai dengan hikmah Ilahi, ajal merupakan perkara yang tak diketahui kapan waktunya agar manusia bisa selamat dari keputusasaan dan kelalaian mutlak, agar ia tetap berada dalam kondisi takut dan rasa harap, serta agar dunia dan akhiratnya tidak terjatuh ke dalam jurang kerugian. Dengan kata lain, kedatangan ajal bisa terjadi setiap waktu. Jika ajal tersebut mendatangi manusia yang sedang lalai, hal itu akan mendatangkan kerugian besar baginya di kehidupan akhi- rat nanti. Penyakit menghilangkan kelalaian tersebut yang kemudian menjadikannya mengingat akhirat dan kematian sehingga ia bersiap untuk menghadapinya. Bahkan ia akan mendapatkan laba yang sa- ngat besar. Selama dua puluh hari dalam kondisi sakit itu ia memperoleh keuntungan yang sulit untuk diperoleh selama dua puluh tahun sekalipun.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagai contoh, ada dua orang pemuda—semoga keduanya mendapat rahmat Allah—yang satu bernama Sabri berasal dari desa Ilâma, sementara yang lain bernama Mustafa Vezirzade dari Islamkoy. Meskipun di antara murid-muridku kedua orang tersebut tidak pandai menulis dan membaca, namun aku sangat kagum dengan kesetiaan dan ketulusan mereka yang luar biasa dalam mendukung dakwah. Saat itu aku belum mengetahui hikmah dan rahasia di ba- liknya. Namun setelah mereka meninggal dunia, aku baru mengetahui bahwa mereka pernah terserang penyakit yang sangat kronis. Penyakit itulah yang kemudian memberi petunjuk kepada mereka sehingga mereka menjadi orang yang sangat bertakwa. Mereka berusaha memberikan pengabdian yang istimewa yang bermanfaat bagi kehidupan akhiratnya. Hal ini berbeda dengan para pemuda lainnya yang lalai, bahkan dari kewajiban agama mereka. Kita berdoa kepa- da Allah semoga dua tahun masa sakit yang mereka derita di dunia berubah menjadi jutaan tahun kebahagiaan abadi.
Ezcümle: Arkadaşlarımızdan –Allah rahmet etsin– iki genç vardı. Biri İlamalı Sabri, diğeri İslâmköylü Vezirzade Mustafa. Bu iki zat, talebelerim içinde kalemsiz oldukları halde, samimiyette ve iman hizmetinde en ileri safta olduklarını hayretle görüyordum. Hikmetini bilmedim. Vefatlarından sonra anladım ki her ikisinde de ehemmiyetli bir hastalık vardı. O hastalık irşadıyla, sair gafil ve feraizi terk eden gençlere bedel, en mühim bir takva ve en kıymettar bir hizmette ve âhirete nâfi’ bir vaziyette bulundular. İnşâallah iki senelik hastalık zahmeti, milyonlar sene hayat-ı ebediyenin saadetine medar oldu. Ben onların sıhhati için bazı ettiğim duayı, şimdi anlıyorum dünya itibarıyla beddua olmuş. İnşâallah o duam, sıhhat-i uhreviye için kabul olunmuştur.
Sekarang aku baru paham bahwa doaku agar mereka sembuh menjadi doa yang mendatangkan bencana bagi mereka dari sisi dunia. Namun aku berharap semoga doaku tersebut dikabulkan dalam bentuk sehatnya mereka di akhirat sana.Demikianlah seperti yang kuyakini, kedua orang itu telah mendapatkan sebuah keuntungan yang menyerupai perolehan yang didapat manusia dengan amal dan takwa selama minimal sepuluh tahun”.(*<ref>*Dari Abu Hurairah d, Sesungguhnya Nabi  bersabda: “Sesungguhnya agar
</div>
seseorang mendapat tingkatan atau maqam di sisi Allah, maka ketahuilah bahwa ia tidak mendapatkannya hanya dengan amalnya, sehingga Allah senantiasa mengujinya dengan apa yang tidak disukainya hingga ia dapat mencapai maqam tersebut dengan izin-Nya”. (Lihat: Abu Ya’lâ, al-Musnad, 4/1447; lbnu Hibbân, ash-Shahîh, 693; dan Al-Hâkim, al-Mustadrak, 1/344).</ref>)


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">