İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai penderita sakit yang merintih kepedihan! Jangan engkau merintih karena melihat bentuk rupa penyakitmu yang buruk. Tetapi lihatlah makna dan tujuannya, lalu bergembiralah dengan mengucap alhamdulillah. Seandainya penyakit itu tidak memiliki makna dan tujuan yang baik, tentu Allah tidak akan menguji kekasih-Nya yang paling dicintai dengan berbagai penyakit. Nabi bersabda:“Manusia yang paling hebat ujiannya adalah para nabi, kemudian para wali, lalu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==Obat Kelima Belas==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai penderita sakit yang merintih kepedihan! Jangan engkau merintih karena melihat bentuk rupa penyakitmu yang buruk. Tetapi lihatlah makna dan tujuannya, lalu bergembiralah dengan mengucap alhamdulillah. Seandainya penyakit itu tidak memiliki makna dan tujuan yang baik, tentu Allah tidak akan menguji kekasih-Nya yang paling dicintai dengan berbagai penyakit. Nabi bersabda:“Manusia yang paling hebat ujiannya adalah para nabi, kemudian para wali, lalu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
206. satır: 206. satır:
==Obat Kelima Belas==
==Obat Kelima Belas==


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai penderita sakit yang merintih kepedihan! Jangan engkau merintih karena melihat bentuk rupa penyakitmu yang buruk. Tetapi lihatlah makna dan tujuannya, lalu bergembiralah dengan mengucap alhamdulillah.
Ey âh ü enîn eden hasta! Hastalığın suretine bakıp âh eyleme! Manasına bak oh de! Eğer hastalığın manası güzel bir şey olmasa idi, Hâlık-ı Rahîm en sevdiği ibadına hastalıkları vermezdi. Halbuki hadîs-i sahihte vardır ki اَشَدُّ النَّاسِ بَلَاءً اَل۟اَن۟بِيَاءُ ثُمَّ ال۟اَو۟لِيَاءُ اَل۟اَم۟ثَلُ فَال۟اَم۟ثَلُ – اَو۟ كَمَا قَالَ – yani '''“En ziyade musibet ve meşakkate giriftar olanlar, insanların en iyisi, en kâmilleridirler.”''' Başta Hazret-i Eyyüb aleyhisselâm, enbiyalar sonra evliyalar ve sonra ehl-i salahat çektikleri hastalıklara birer ibadet-i hâlisa, birer hediye-i Rahmaniye nazarıyla bakmışlar; sabır içinde şükretmişler. Hâlık-ı Rahîm’in rahmetinden gelen bir ameliyat-ı cerrahiye nevinden görmüşler.
Seandainya penyakit itu tidak memiliki makna dan tujuan yang baik, tentu Allah tidak akan menguji kekasih-Nya yang paling dicintai dengan berbagai penyakit.
</div>
Nabi bersabda:“Manusia yang paling hebat ujiannya adalah para nabi, kemudian para wali, lalu seterusnya dan seterusnya.”(*<ref>*Terdapat banyak riwayat hadis yang semakna dengan ini, semuanya dinyatakan sahih. Namun kami hanya memilih salah satu darinya, yaitu sebagai berikut:Diriwayatkan dari saudari Huzhaifah Bahwasanya Rasulullah bersabda,“Manusia yang paling hebat penderitaannya adalah para nabi, kemudian orang-orang saleh, lalu seterusnya dan seterusnya.” Hadis ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitab al-Mu’jam al-Kabîr. (lihat: Shahih al-Jâmi’ ash-Shagîr, nomor 1005).</ref>)Sebagai penghulu orang-orang yang mendapat ujian adalah Nabi yang sangat penyabar, Ayyub , lalu disusul para nabi yang lainnya, kemudian para wali, dan selanjutnya orang-orang yang saleh. Mereka semua menerima berbagai penyakit yang mereka derita sebagai ibadah semata dan anugerah Ilahi. Karena itu, mereka bersyukur dengan penuh kesabaran. Mereka menganggapnya sebagai sejenis operasi bedah yang dipersembahkan kepada mereka dari sisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">