Translations:Otuzuncu Söz/292/id
Kemudian hakikat segala sesuatu mengarah kepada manifestasi nama-nama ilahi dan terpaut dengannya. Ia laksana cermin yang memantulkan sejumlah cahayanya. Maka, sesuatu tersebut betapapun telah mengambil kondisi yang indah, keindahannya kembali kepada kemuliaan nama-Nya. Pasalnya, ia dilahirkan dari nama tersebut, baik disadari atau tidak. Kondisi indah tersebut dalam pandangan hakikat merupakan sebuah tuntutan.Dari hakikat ini, sebagian dari sisi “hukum dekorasi dan keindahan” menjadi tampak.