Translations:Otuz İkinci Söz/830/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    18.01, 30 Kasım 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 187749 numaralı sürüm ("Allah berfirman:“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sudah berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, jangan sekali-kali kamu me- ngatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan jangan pula memben- tak mereka. Namun, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh sayang dan berdoalah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaima- na mereka berdua telah mendidikku di waktu kec..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Allah berfirman:“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sudah berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, jangan sekali-kali kamu me- ngatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan jangan pula memben- tak mereka. Namun, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh sayang dan berdoalah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaima- na mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil.’” (QS. al-Isrâ’ [17]: 23-24).Ayat di atas mengajak seluruh anak untuk memelihara hak orang tua dalam lima tingkatan. Hal ini menunjukkan betapa penting ber- bakti kepada orang tua berikut buruknya sikap durhaka kepada mere- ka dalam pandangan al-Qur’an. Seorang ayah biasanya tidak mau seseorang lebih unggul darinya kecuali anaknya. Pasalnya, seorang ayah tidak memiliki rasa deng- ki terhadap anaknya yang membuat sang anak tidak boleh menuntut hak kepada ayahnya. Karena pertengkaran muncul dari kedengkian dan persaingan antara dua orang, atau lahir dari kesalahan. Sementa- ra secara fitrah, seorang ayah terbebas dari keduanya. Jadi, anak tidak berhak menuntut ayahnya. Bahkan, jika ia melihat ayahnya berbuat kesalahan sekalipun, ia tetap tidak boleh melawan dan mendurhakainya. Artinya, siapa yang durhaka kepada orang tuanya serta menyakiti mereka berarti ia manusia yang telah berubah menjadi binatang buas.