Translations:Onuncu Söz/274/id
Selanjutnya, tingkat kekuatan dan kelemahan sesuatu adalah ha- sil dari adanya unsur kebalikan padanya. Suhu panas, misalnya, di- hasilkan dari adanya suhu dingin. Tingkat keindahan lahir dari adanya keburukan. Tingkatan cahaya juga berasal dari masuknya kegelapan. Hanya saja, jika sesuatu bersifat dzâti (asli dan melekat pada dirinya); bukan berasal dari luar (‘aradhi), ia tidak bisa dimasuki oleh kebalikannya. Jika tidak, maka dua hal yang berlawanan tersebut menyatu dan ini mustahil. Dengan kata lain, tidak ada tingkatan pada sesuatu yang bersifat dzâti atau asli. Nah, karena qudrah Dzat Yang Mahakuasa bersifat dzâti; bukan berasal dari luar sebagaimana makhluk, di mana ia sangat sempurna, maka mustahil dimasuki oleh ketidakberdayaan yang merupakan kebalikannya.