Translations:On Üçüncü Lem'a/28/id
Karena keburukan adalah suatu bentuk penghancuran, maka tidak semestinya sebabnya berasal dari suatu keberadaan yang aktif, tidak juga dari suatu kemampuan yang diadakan, melainkan peng- hancuran itu mungkin dari suatu “ketiadaan” dan dari satu pelang- garan terhadap suatu syarat kebaikan. Karena ketidaktahuan mengenai hal inilah maka orang-orang Majusi meyakini adanya tuhan kebaikan yang mereka sebut sebagai “yazdan” dan tuhan keburukan yang disebut “ahriman” yang sebenarnya tidak lain setan yang men- jadi sebab dan sarana terjadinya keburukan melalui kehendak untuk menyempal atau melalui suatu aksi, bukan melalui suatu penciptaan.