Translations:On Dokuzuncu Lem'a/49/id
Pada suatu hari, Abdullah ibn Umar ibn al-Khattab yang merupakan anak sulung al-Faruq Khalifah Rasulullah , salah satu di antara tujuh orang sahabat terkenal yang bernama “Abdullah”,(*[1])dan termasuk ulama terkemuka di kalangan sahabat, terlibat dalam sebuah tawar-menawar yang cukup alot ketika melakukan transaksi di pasar hanya karena uang yang nilainya tidak lebih dari seribu ru- piah. Hal itu dilakukan untuk menjaga prinsip hemat, serta untuk menjaga sifat amanah dan istikamah yang merupakan modal sebuah bisnis.Pada saat itu ada seorang sahabat lain yang melihatnya. Sahabat tersebut mengira bahwa Abdullah ibn Umar memiliki sifat pelit sehingga hal itu aneh baginya. Sebab, bagaimana mungkin sifat tersebut melekat pada diri Abdullah ibn Umar, putra Amirul Mukminin dan putra seorang khalifah. Maka, ia pun membuntuti beliau hingga ke rumahnya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Tidak lama kemudian, ia saksikan Abdullah ibn Umar sedang bersama seorang fakir di depan pintu rumah. Mereka berdua saling berbicara dengan santun dan ramah. Setelah itu, Abdullah keluar dari pintu yang kedua dan berbicara dengan seorang fakir lainnya di sana. Hal ini tentu saja membuat sahabat tadi semakin penasaran.
- ↑ *Mereka adalah: (1)Abdullah ibn Abbas, (2)Abdullah ibn Umar, (3)Abdullah ibn Mas’ûd, (4)Abdullah ibn Rawâhah,f(5)Abdullah ibn Salam, (6)Abdullah ibn Amr ibn Ash, dan (7)Abdullah ibn Abi Aufâ