Translations:Yirmi Üçüncü Lem'a/70/id
Kemudian ia mulai merenungkan kehebatan tali yang diasumsikan tadi sehingga ia pun bertambah heran dan bingung. Lalu Ia pergi.Selanjutnya pada hari jumat ia masuk ke sebuah masjid besar seperti Hagia Sophia(*[1]) . Di sana ia menyaksikan begitu banyak orang yang shalat di belakang imam. Orang-orang itu berdiri, duduk, sujud, dan ruku mengikuti gerakan dan seruan seorang imam. Karena orang tadi sama sekali tidak mengetahui tentang syariat Tuhan serta tidak mengetahui aturan yang ada di balik perintah-Nya, ia berasumsi bahwa kelompok orang yang shalat tadi saling diikat dengan tali. Tali itulah yang mengatur gerakan mereka. Serta, tali itu pula yang membuat mereka bergerak dan diam. Demikianlah. Ia pun pergi dengan pikiran dan anggapan keliru yang nyaris menjadi bahan ejekan dan tertawaan, bahkan oleh orang yang paling kejam dan buas.
- ↑ *Ketika itu Hagia Sophia masih berfungsi sebagai masjid, sebelum ia kemudian dialih-fungsikan menjadi museum pada tahun 1935 M sampai sekarang―Peny.