Translations:Yirmi Üçüncü Lem'a/86/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    11.22, 25 Aralık 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 196407 numaralı sürüm ("'''Jawaban:''' Sebagaimana telah kami jelaskan secara tegas pada beberapa risalah bahwa konsekuansi kekuasaan menolak adanya campur tangan pihak lain. Bahkan, penguasa dalam tingkatan terendah atau petugas biasa sekalipun tidak mau kalau kekuasaannya dicampuri oleh orang lain, meskipun oleh anaknya sendiri. Lebih dari itu, ketika diduga ikut campur dalam kekuasaan mereka, beberapa penguasa telah tega membunuh anak mereka sendiri padahal mereka termasuk p..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Jawaban: Sebagaimana telah kami jelaskan secara tegas pada beberapa risalah bahwa konsekuansi kekuasaan menolak adanya campur tangan pihak lain. Bahkan, penguasa dalam tingkatan terendah atau petugas biasa sekalipun tidak mau kalau kekuasaannya dicampuri oleh orang lain, meskipun oleh anaknya sendiri. Lebih dari itu, ketika diduga ikut campur dalam kekuasaan mereka, beberapa penguasa telah tega membunuh anak mereka sendiri padahal mereka termasuk penguasa yang bertakwa dan saleh. Dari sini kita memahami betapa penolakan terhadap adanya campur tangan dalam kebijakan merupakan prinsip baku. Ia berlaku pada segala sesuatu, mulai dari dua orang yang bertengkar karena memperebutkan kekuasaan atas sesuatu yang sepele, sampai kepada dua orang penguasa yang saling berselisih karena ingin menjadi penguasa utama atas sebuah negeri. Di samping itu, independensi atas sebuah kekuasaan menolak adanya keterlibatan pihak lain. Hal ini secara tegas dibuktikan oleh sejarah panjang perjalanan umat manusia berikut berbagai dampaknya berupa berbagai kekacauan, pembunuhan, dan pengusiran.