Translations:Yirmi Beşinci Lem'a/139/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    16.45, 27 Aralık 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 197192 numaralı sürüm ("Wahai penderita sakit yang sedang sendirian, terasing, dan tak berdaya! Jika keterasinganmu, ketiadaan orang yang menanggungmu, serta penyakitmu mengundang simpati dan rasa kasihan orang- orang yang berhati keras, apalagi dengan kasih sayang Tuhan yang memperkenalkan diri-Nya padamu di permulaan setiap surah al-Qur’an dengan sifat mulia ‘Yang Maha Pengasih dan Penyayang’. Dzat yang dengan secercah kasih sayang-Nya yang luar biasa telah menjadikan s..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Wahai penderita sakit yang sedang sendirian, terasing, dan tak berdaya! Jika keterasinganmu, ketiadaan orang yang menanggungmu, serta penyakitmu mengundang simpati dan rasa kasihan orang- orang yang berhati keras, apalagi dengan kasih sayang Tuhan yang memperkenalkan diri-Nya padamu di permulaan setiap surah al-Qur’an dengan sifat mulia ‘Yang Maha Pengasih dan Penyayang’. Dzat yang dengan secercah kasih sayang-Nya yang luar biasa telah menjadikan semua ibu mau mendidik anak-anak mereka. Dzat yang memenuhi dan mencelup dunia pada setiap musim semi dengan manifestasi rahmat-Nya serta mengisinya dengan berbagai nikmat dan karunia. Dengan manifestasi rahmat-Nya pula, surga yang bersinar itu terwujud berikut seluruh keindahannya.Karena itu, ketika engkau beriman dan berlindung kepada-Nya lewat ketidakberdayaanmu yang bersumber dari penyakit tadi, serta ketika engkau berharap dan bersimpuh di hadapannya, maka semua itu menjadikan derita sakit yang kau rasakan dalam keterasingan dan kesendirian sebagai tujuan sekaligus sarana bagi datangnya tatapan kasih sayang Allah. Tatapan tersebut telah menyamai segala sesuatu. Oleh sebab itu, karena Dia ada dan menatapmu, maka segala sesuatu juga ada untukmu. Sebenarnya yang merasa asing dan sendirian adalah orang yang tidak “mengikatkan” dirinya kepada Allah melalui iman dan penyerahan diri, atau memang tidak mau memerhatikan ikatan itu.