Translations:Yirmi Altıncı Lem'a/87/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    17.50, 28 Aralık 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 197584 numaralı sürüm ("Maka, yang pertama kali kulihat adalah wajah kematian yang ditakuti semua orang dan dianggap sangat menyeramkan. Lewat cahaya al-Qur’an, aku memahami bahwa wajah kematian yang hakiki, bagi seorang mukmin, ibarat sesuatu yang bersinar terang meskipun tampilan luarnya terlihat gelap dan menakutkan. Hakikat ini telah kami buktikan dan jelaskan secara tegas dalam berbagai risalah, terutama dalam “Kalimat Kedelapan” dan “Surat Kedua Puluh”. Di situ..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Maka, yang pertama kali kulihat adalah wajah kematian yang ditakuti semua orang dan dianggap sangat menyeramkan. Lewat cahaya al-Qur’an, aku memahami bahwa wajah kematian yang hakiki, bagi seorang mukmin, ibarat sesuatu yang bersinar terang meskipun tampilan luarnya terlihat gelap dan menakutkan. Hakikat ini telah kami buktikan dan jelaskan secara tegas dalam berbagai risalah, terutama dalam “Kalimat Kedelapan” dan “Surat Kedua Puluh”. Di situ dijelaskan bahwa kematian sebenarnya bukan kemusnahan final dan bukan pula perpisahan abadi. Tetapi, ia merupakan pengantar dan pendahuluan bagi kehidupan yang kekal. Ia adalah pembebasan dari tugas hidup. Ia merupakan bentuk pergantian tempat serta pertemuan dengan rombongan para kekasih yang telah pergi menuju alam Barzakh. Demikianlah, dengan hakikat tersebut, aku menyaksikan wajah kematian yang indah dan bersinar. Karena itu, aku pun tidak lagi melihatnya dengan perasaan takut dan cemas. Tetapi, dari satu sisi, aku melihatnya dengan perasaan rindu. Di saat tersebut aku memahami salah satu rahasia râbithatul maut (selalu mengingat mati) yang dipraktekkan oleh para penganut tarekat sufi.