Translations:Yirmi Altıncı Lem'a/156/id
Surat tersebut memberikan harapan yang kuat terhadap dunia. Dalam hati aku berkata, “Sekarang aku sudah menemukan murid- ku yang tulus, pemberani, cerdas luar biasa, sangat setia, dan sangat dekat melebihi kesetiaan dan kedekatan seorang anak kepada ayahnya sendiri. Dengan izin Allah, ia akan bisa merawat dan melayaniku. Bahkan dengan adanya harapan ini, aku lupa akan kondisi diriku yang sedang tertawan dan tak punya teman. Aku juga lupa bahwa diriku sedang terasing dan sudah renta. Seolah-olah Abdurrahman telah menulis suratnya dalam kondisi yang benar-benar kuat dan bersinar seraya menunggu ajalnya.