Translations:Yirmi Altıncı Lem'a/157/id
Sebab, ia telah mendapati salinan “Kalimat Kesepuluh” yang sudah tercetak di mana risalah tersebut membahas tentang iman kepada akhirat. Risalah tersebut tentu me- rupakan balsam mujarab baginya karena bisa membalut semua luka yang dideritanya sepanjang tujuh tahun berlalu.Sekitar dua bulan kemudian dari terbesitnya harapan dan keinginan untuk hidup bersama dalam kehidupan dunia yang bahagia, tiba-tiba aku dikejutkan oleh berita kematiannya. Sungguh sangat pedih dan malang. Berita ini sungguh membuatku terpukul. Bahkan selama lima tahun aku masih tetap merasakannya. Berita tersebut membuatku sangat sedih dan pilu melebihi penderitaanku akibat penawanan, pengasingan, kerentaan, dan sakit yang menimpa.Aku bergumam, “Sesungguhnya setengah dari duniaku telah hilang dengan kematian ibuku, sementara setengahnya lagi telah lenyap dengan kepergian Abdurrahman. Karena itu, tidak ada lagi yang mengikatku dengan dunia.” Ya, seandainya Abdurrahman masih bersamaku di dunia, tentu ia akan menjadi sumbu dan poros bagi semua tugas ukhrawiku di dunia, akan menjadi orang terbaik yang mengikuti jejakku, serta akan menggantikan posisiku sesudah kepergianku. Selain itu, ia pasti menjadi temanku yang tulus, bahkan menjadi penghiburku, menjadi murid Risalah Nur yang terpandai, serta menjadi orang kepercayaanku. Maka itu, kepergiannya betul- betul menyakitkan. Meskipun aku berusaha untuk bersikap lapang dalam menerima semua derita yang kualami, namun tetap masih ada badai sangat kuat yang menghantam relung-relung jiwaku.