Translations:Otuzuncu Lem'a/156/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden
    16.01, 31 Aralık 2024 tarihinde Ferhat (mesaj | katkılar) tarafından oluşturulmuş 198910 numaralı sürüm
    (fark) ← Önceki sürüm | Güncel sürüm (fark) | Sonraki sürüm → (fark)

    Suatu hari, ketika sedang bersujud dalam shalat, Allah membukakan untukku beberapa makna dan kilau dari kalimat “Subhâna Rabbiyal A’lâ” (Mahasuci Tuhanku Yang Maha Tinggi) yang kira-kira seperti pemahaman seluruh sahabat terhadap kalimat suci itu. Tampak dengan jelas bagiku bahwa ia lebih baik daripada ibadah satu bulan. Dari situlah aku menyadari kedudukan agung dan derajat mulia yang didapat oleh semua sahabat. Ya, limpahan cahaya yang bersumber dari kalimat-kalimat suci di awal kemunculan Islam memiliki keistimewaan khusus. Ia juga begitu lembut, segar, dan nikmat, namun lama-kelamaan seiring dengan perjalanan waktu ia bertambah redup dan tertutup oleh hijab kelalaian. Sekarang, renungkan kedudukan Rasul yang telah mene- rima dan menghirup kalam suci dari sumbernya yang mulia, serta menyerap cahayanya dengan sempurna lewat wahyu ilahi dan potensi sempurna yang melekat padanya.