Translations:On Altıncı Mektup/97/id
Jika demikian, maka orang yang paling bahagia adalah orang yang tidak melupakan akhirat lantaran dunia; tidak mengorbankan akhirat demi kepentingan dunia; tidak merusak kehidupan abadinya untuk meraih kehidupan dunia; tidak menghabiskan usianya untuk hal-hal yang tidak berguna; serta tunduk terhadap perintah sebagaimana tamu tunduk pada tuan rumah. Dengan itu, ia bisa membuka pintu kubur dengan aman, serta memasuki negeri kebahagiaan dengan selamat.(*[1])
- ↑ *Atas dasar itulah, aku tidak peduli dengan berbagai kezaliman yang menimpa diriku, serta tidak menghiraukan semua perlakuan buruk yang kualami. Aku hanya berkata, “Ia tidak layak mendapat perhatian. Aku tidak mau terlibat dalam urusan dunia.” (Penulis).