77.975
düzenleme
("Sementara kebun yang terdapat di jalan adalah kehidupan so- sial yang bersifat temporer dalam masyarakat dan peradaban manusia yang mana di dalamnya terdapat kebaikan dan keburukan, serta se- suatu yang bersih dan kotor. Orang berakal adalah yang menerapkan kaidah, “Ambil yang jernih (baik) dan tinggalkan yang keruh (buruk)!” Maka, ia berjalan dengan hati yang lapang dan pikiran yang tenang." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("------ <center> KALIMAT KETUJUH ⇐ | Al-Kalimât | ⇒ KALIMAT KESEMBILAN </center> ------" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 4 değişikliği gösterilmiyor) | |||
64. satır: | 64. satır: | ||
Kemudian, sejumlah serangga ber- bahaya merupakan aneka musibah di dunia. Hanya saja, bagi orang mukmin ia seperti peringatan Ilahi yang penuh kasih agar tidak lalai. | Kemudian, sejumlah serangga ber- bahaya merupakan aneka musibah di dunia. Hanya saja, bagi orang mukmin ia seperti peringatan Ilahi yang penuh kasih agar tidak lalai. | ||
Buah-buahan yang terdapat di pohon itu adalah berbagai nikmat duniawi yang diciptakan oleh Tuhan Yang Mahamulia dan Pemurah guna menjadi daftar nikmat ukhrawi sekaligus pengingat atasnya kare- na memiliki kemiripan dengannya. | |||
Allah Yang Mahabijak telah men- ciptakannya sebagai sampel dan contoh guna mengajak mereka kepa- da buah-buahan surga. Keberadaan sebuah pohon yang memberikan beragam buah menjadi isyarat atas tanda kekuasaan Allah, stempel rububiyah Ilahi dan cap kekuasaan uluhiyah. Pasalnya, Dia mencip- takan segala sesuatu dari yang satu. Maksudnya, Dia menciptakan seluruh tumbuhan dan buahnya dari satu tanah, menjadikan seluruh hewan dari satu air, serta menciptakan seluruh perangkat hewani dari makanan yang sederhana. Sebaliknya, Dia menciptakan sesuatu dari segala sesuatu. Misalnya pembuatan daging tertentu dan kulit sederha- na pada makhluk hidup dari makanan yang beraneka macam. Semua itu adalah tanda dan stempel khusus serta cap yang tak bisa ditiru dari Penguasa azali dan abadi yang merupakan Dzat Yang Mahaesa dan Mahakekal.Ya, penciptaan sesuatu dari segala sesuatu serta penciptaan se- gala sesuatu dari sesuatu adalah ciri khas milik Sang Pencipta segala sesuatu, serta atribut milik Dzat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. | |||
Selanjutnya, misteri yang ada merupakan rahasia hikmah pen- ciptaan yang hanya bisa terbuka dengan rahasia iman. Kuncinya berupa Allâhu lâ ilâha illa Huwal Hayy al-Qayyûm, yâ Allâh, dan lâ ilâha illallâh. | |||
Kemudian, perubahan mulut ular menjadi pintu kebun ada- lah simbol bahwa kubur merupakan penjara soliter yang sempit dan menyulitkan. Ia ibarat perut ular bagi kaum yang sesat dan pembang- kang. Akan tetapi, bagi kaum beriman dan kaum yang dekat dengan al-Qur’an, ia merupakan pintu yang terbuka, dari penjara dunia menu- ju kebun keabadian, dari medan ujian menuju taman surga, dan dari sulitnya hidup menuju kasih sayang Tuhan. Adapun berubahnya singa yang buas menjadi kuda yang jinak dan pelayan adalah petunjuk bah- wa kematian bagi kaum yang sesat merupakan perpisahan abadi—yang menyakitkan—dengan semua orang yang dicinta, serta kondisi keluar dari surga dunia yang palsu menuju penjara kubur. Sementara, bagi kaum yang mendapat petunjuk dan ahlul-Qur’an kematian merupa- kan perjalanan menuju alam lain, sarana untuk bertemu dengan para kekasih dan teman lama, media untuk masuk ke dalam tanah air haki- ki dan tempat kebahagiaan abadi, undangan untuk keluar dari penjara dunia menuju taman surga, serta penantian untuk mengambil upah pengabdian sebagai bentuk karunia dari Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kematian juga merupakan bentuk pembebasan dari tugas hidup serta pemberitahuan berakhirnya kewajiban ubudiyah. | |||
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa seti- ap orang yang menjadikan kehidupan fana sebagai tujuannya, maka hidupnya akan tersiksa dan ia bakal masuk neraka, meskipun secara lahiriah ia tampak hidup dengan nyaman. | |||
Sebaliknya, siapa yang mengarah kepada kehidupan abadi serta berusaha dengan sungguh-sungguh dan tulus untuk mendapatkannya, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Bahkan meskipun kehidupan dunianya buruk dan sempit, ia akan melihatnya manis dan indah serta akan melihatnya sebagai aula penantian bagi surganya. Karenanya, ia dapat menjalani sekaligus mensyukurinya dengan penuh kesabaran. | |||
Ya Allah, jadikan kami termasuk mereka yang mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan, serta pelayan | |||
al-Qur’an dan iman. Amin!Ya Allah, sampaikan salawat dan salam kami kepada junjungan kami, Muhammad x, serta kepada keluarga dan sahabatnya, sebanyak huruf yang terbentuk pada seluruh kata yang dengan izin Allah terwujud pada cermin gelombang udara di saat membaca setiap kata al-Qur’an yang keluar dari mulut pembaca, dari awal turunnya hingga akhir zaman. Kasihi kami, orang tua kami, serta kaum mukmin dan mukminah sebanyak itu pula lewat rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha pengasih. Amin. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. | |||
------ | ------ | ||
<center> [[Yedinci Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[Dokuzuncu Söz]] </center> | <center> [[Yedinci Söz/id|KALIMAT KETUJUH]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[Dokuzuncu Söz/id|KALIMAT KESEMBILAN]] </center> | ||
------ | ------ | ||
düzenleme