İçeriğe atla

Yirmi Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Lama setelah perkataan itu diucapkan, aku mengamati diri ini. Ternyata ia juga mengucapkan hal yang sama. Akupun memikirkan- nya dalam-dalam. Ternyata diriku juga telah mengambil pelajaran yang sama dari setan. Ketika itulah aku sadar bahwa orang tersebut tampaknya menuturkan kalimat di atas dengan lisan nafsu ammârah. Aku pun berbisik dalam hati, “Selama diri dan nafsu ini memerintah- kan kepada keburukan, maka ia harus lebih dahulu diperbaiki. Sebab..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Suatu hari salah seorang yang telah berusia lanjut, berbadan besar, dan berpangkat tinggi berkata kepadaku, “Melaksanakan salat adalah perbuatan yang baik. Namun ketika diulang-ulang setiap hari lima kali terasa banyak dan membosankan.”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Lama setelah perkataan itu diucapkan, aku mengamati diri ini. Ternyata ia juga mengucapkan hal yang sama. Akupun memikirkan- nya dalam-dalam. Ternyata diriku juga telah mengambil pelajaran yang sama dari setan. Ketika itulah aku sadar bahwa orang tersebut tampaknya menuturkan kalimat di atas dengan lisan nafsu ammârah. Aku pun berbisik dalam hati, “Selama diri dan nafsu ini memerintah- kan kepada keburukan, maka ia harus lebih dahulu diperbaiki. Sebab..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
12. satır: 12. satır:
Suatu hari salah seorang yang telah berusia lanjut, berbadan besar, dan berpangkat tinggi berkata kepadaku, “Melaksanakan salat adalah perbuatan yang baik. Namun ketika diulang-ulang setiap hari lima kali terasa banyak dan membosankan.”
Suatu hari salah seorang yang telah berusia lanjut, berbadan besar, dan berpangkat tinggi berkata kepadaku, “Melaksanakan salat adalah perbuatan yang baik. Namun ketika diulang-ulang setiap hari lima kali terasa banyak dan membosankan.”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lama setelah perkataan itu diucapkan, aku mengamati diri ini. Ternyata ia juga mengucapkan hal yang sama. Akupun memikirkan- nya dalam-dalam. Ternyata diriku juga telah mengambil pelajaran yang sama dari setan. Ketika itulah aku sadar bahwa orang tersebut tampaknya menuturkan kalimat di atas dengan lisan nafsu ammârah. Aku pun berbisik dalam hati, “Selama diri dan nafsu ini memerintah- kan kepada keburukan, maka ia harus lebih dahulu diperbaiki. Sebab, orang yang tidak dapat memperbaiki dirinya, tidak mampu memper- baiki orang lain.” Aku pun berkata kepadanya:
O zatın o sözünden hayli zaman geçtikten sonra, nefsimi dinledim. İşittim ki aynı sözleri söylüyor ve ona baktım gördüm ki tembellik kulağıyla şeytandan aynı dersi alıyor. O vakit anladım o zat o sözü, bütün nüfus-u emmarenin namına söylemiş gibidir veya söylettirilmiştir. O zaman ben dahi dedim: “Madem nefsim emmaredir. '''Nefsini ıslah etmeyen, başkasını ıslah edemez.''' Öyle ise nefsimden başlarım.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri, dengarkan ‘lima peringatan’ dariku sebagai jawaban atas ucapanmu yang kau lontarkan dengan penuh kebodohan, dalam tidur kelalaian, di atas kasur kemalasan.
Dedim: Ey nefis! Cehl-i mürekkeb içinde, tembellik döşeğinde, gaflet uykusunda söylediğin şu söze mukabil '''beş ikazı''' benden işit.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">