İçeriğe atla

Yirmi Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"===Peringatan Pertama===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Lama setelah perkataan itu diucapkan, aku mengamati diri ini. Ternyata ia juga mengucapkan hal yang sama. Akupun memikirkan- nya dalam-dalam. Ternyata diriku juga telah mengambil pelajaran yang sama dari setan. Ketika itulah aku sadar bahwa orang tersebut tampaknya menuturkan kalimat di atas dengan lisan nafsu ammârah. Aku pun berbisik dalam hati, “Selama diri dan nafsu ini memerintah- kan kepada keburukan, maka ia harus lebih dahulu diperbaiki. Sebab..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("===Peringatan Pertama===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
16. satır: 16. satır:
Wahai diri, dengarkan ‘lima peringatan’ dariku sebagai jawaban atas ucapanmu yang kau lontarkan dengan penuh kebodohan, dalam tidur kelalaian, di atas kasur kemalasan.
Wahai diri, dengarkan ‘lima peringatan’ dariku sebagai jawaban atas ucapanmu yang kau lontarkan dengan penuh kebodohan, dalam tidur kelalaian, di atas kasur kemalasan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="BİRİNCİ_İKAZ"></span>
=== BİRİNCİ İKAZ ===
===Peringatan Pertama===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri yang malang! Apakah usiamu abadi? Apakah engkau memiliki jaminan yang pasti bahwa engkau bisa tetap hidup sampai tahun depan, bahkan sampai esok hari? Yang membuatmu merasa bosan dalam melaksanakan salat secara berulang-ulang adalah ilusi dan prasangkamu bahwa dirimu akan hidup selamanya. Lalu engkau memperlihatkan sebuah dalil seakan-akan dengan kemewahanmu engkau akan kekal di dunia. Apabila engkau menyadari bahwa usiamu sangat singkat dan ia akan lenyap, sudah barang tentu mempergu- nakan satu bagian dari dua puluh empat bagiannya untuk melakukan satu pengabdian indah dan tugas yang menyenangkan—di mana ia merupakan sarana untuk menggapai kebahagiaan abadi—tidak akan membosankan. Sebaliknya, ia menjadi sarana pembangkit rasa rindu yang tulus dan cita rasa yang mulia.
Ey bedbaht nefsim! Acaba ömrün ebedî midir? Hiç kat’î senedin var mı ki gelecek seneye belki yarına kadar kalacaksın? Sana usanç veren, tevehhüm-ü ebediyettir. Keyif için ebedî dünyada kalacak gibi nazlanıyorsun. Eğer anlasa idin ki ömrün azdır hem faydasız gidiyor. Elbette onun yirmi dörtten birisini, hakiki bir hayat-ı ebediyenin saadetine medar olacak bir güzel ve hoş ve rahat ve rahmet bir hizmete sarf etmek; usanmak şöyle dursun, belki ciddi bir iştiyak ve hoş bir zevki tahrike sebep olur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">