77.975
düzenleme
("===Peringatan Pertama===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Ruh yang terpaut dengan sebagian besar entitas yang datang dan pergi dengan cepat di dunia yang fana ini tidak bisa mereguk air kehidupan kecuali dengan menghadap kepada sumber kasih sayang Tu- han, Sembahan yang kekal dan Kekasih yang abadi, lewat salat." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
21. satır: | 21. satır: | ||
Wahai diri yang malang! Apakah usiamu abadi? Apakah engkau memiliki jaminan yang pasti bahwa engkau bisa tetap hidup sampai tahun depan, bahkan sampai esok hari? Yang membuatmu merasa bosan dalam melaksanakan salat secara berulang-ulang adalah ilusi dan prasangkamu bahwa dirimu akan hidup selamanya. Lalu engkau memperlihatkan sebuah dalil seakan-akan dengan kemewahanmu engkau akan kekal di dunia. Apabila engkau menyadari bahwa usiamu sangat singkat dan ia akan lenyap, sudah barang tentu mempergu- nakan satu bagian dari dua puluh empat bagiannya untuk melakukan satu pengabdian indah dan tugas yang menyenangkan—di mana ia merupakan sarana untuk menggapai kebahagiaan abadi—tidak akan membosankan. Sebaliknya, ia menjadi sarana pembangkit rasa rindu yang tulus dan cita rasa yang mulia. | Wahai diri yang malang! Apakah usiamu abadi? Apakah engkau memiliki jaminan yang pasti bahwa engkau bisa tetap hidup sampai tahun depan, bahkan sampai esok hari? Yang membuatmu merasa bosan dalam melaksanakan salat secara berulang-ulang adalah ilusi dan prasangkamu bahwa dirimu akan hidup selamanya. Lalu engkau memperlihatkan sebuah dalil seakan-akan dengan kemewahanmu engkau akan kekal di dunia. Apabila engkau menyadari bahwa usiamu sangat singkat dan ia akan lenyap, sudah barang tentu mempergu- nakan satu bagian dari dua puluh empat bagiannya untuk melakukan satu pengabdian indah dan tugas yang menyenangkan—di mana ia merupakan sarana untuk menggapai kebahagiaan abadi—tidak akan membosankan. Sebaliknya, ia menjadi sarana pembangkit rasa rindu yang tulus dan cita rasa yang mulia. | ||
< | <span id="İKİNCİ_İKAZ"></span> | ||
=== | ===Peringatan Kedua=== | ||
Wahai diri yang rakus! Setiap hari engkau makan nasi, minum air, dan menghirup udara. Apakah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang itu membuatmu bosan? Tentu saja tidak. Sebab, me- ngulang apa yang dibutuhkan tidak membuat bosan. Justru ia mem- buatmu bisa terus merasa nikmat. Karena itu, salat yang mendatang- kan nutrisi bagi kalbu, air kehidupan bagi ruh, serta hembusan udara bagi perangkat rabbani yang tersimpan di tubuh, pasti membuatmu tidak bosan dan tidak jenuh. | |||
Ya, kalbu yang rentan dengan berbagai duka dan derita tak ter- hingga, serta yang menyenangi banyak impian dan kesenangan tak terkira tidak mungkin meraih kekuatan dan nutrisi kecuali dengan mengetuk pintu Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah, Yang Mahakuasa atas segala sesuatu dengan penuh pinta. | |||
Ruh yang terpaut dengan sebagian besar entitas yang datang dan pergi dengan cepat di dunia yang fana ini tidak bisa mereguk air kehidupan kecuali dengan menghadap kepada sumber kasih sayang Tu- han, Sembahan yang kekal dan Kekasih yang abadi, lewat salat. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme