İçeriğe atla

Yirmi Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ruh yang terpaut dengan sebagian besar entitas yang datang dan pergi dengan cepat di dunia yang fana ini tidak bisa mereguk air kehidupan kecuali dengan menghadap kepada sumber kasih sayang Tu- han, Sembahan yang kekal dan Kekasih yang abadi, lewat salat." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("===Peringatan Pertama===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ruh yang terpaut dengan sebagian besar entitas yang datang dan pergi dengan cepat di dunia yang fana ini tidak bisa mereguk air kehidupan kecuali dengan menghadap kepada sumber kasih sayang Tu- han, Sembahan yang kekal dan Kekasih yang abadi, lewat salat." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
21. satır: 21. satır:
Wahai diri yang malang! Apakah usiamu abadi? Apakah engkau memiliki jaminan yang pasti bahwa engkau bisa tetap hidup sampai tahun depan, bahkan sampai esok hari? Yang membuatmu merasa bosan dalam melaksanakan salat secara berulang-ulang adalah ilusi dan prasangkamu bahwa dirimu akan hidup selamanya. Lalu engkau memperlihatkan sebuah dalil seakan-akan dengan kemewahanmu engkau akan kekal di dunia. Apabila engkau menyadari bahwa usiamu sangat singkat dan ia akan lenyap, sudah barang tentu mempergu- nakan satu bagian dari dua puluh empat bagiannya untuk melakukan satu pengabdian indah dan tugas yang menyenangkan—di mana ia merupakan sarana untuk menggapai kebahagiaan abadi—tidak akan membosankan. Sebaliknya, ia menjadi sarana pembangkit rasa rindu yang tulus dan cita rasa yang mulia.
Wahai diri yang malang! Apakah usiamu abadi? Apakah engkau memiliki jaminan yang pasti bahwa engkau bisa tetap hidup sampai tahun depan, bahkan sampai esok hari? Yang membuatmu merasa bosan dalam melaksanakan salat secara berulang-ulang adalah ilusi dan prasangkamu bahwa dirimu akan hidup selamanya. Lalu engkau memperlihatkan sebuah dalil seakan-akan dengan kemewahanmu engkau akan kekal di dunia. Apabila engkau menyadari bahwa usiamu sangat singkat dan ia akan lenyap, sudah barang tentu mempergu- nakan satu bagian dari dua puluh empat bagiannya untuk melakukan satu pengabdian indah dan tugas yang menyenangkan—di mana ia merupakan sarana untuk menggapai kebahagiaan abadi—tidak akan membosankan. Sebaliknya, ia menjadi sarana pembangkit rasa rindu yang tulus dan cita rasa yang mulia.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="İKİNCİ_İKAZ"></span>
=== İKİNCİ İKAZ ===
===Peringatan Kedua===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri yang rakus! Setiap hari engkau makan nasi, minum air, dan menghirup udara. Apakah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang itu membuatmu bosan? Tentu saja tidak. Sebab, me- ngulang apa yang dibutuhkan tidak membuat bosan. Justru ia mem- buatmu bisa terus merasa nikmat. Karena itu, salat yang mendatang- kan nutrisi bagi kalbu, air kehidupan bagi ruh, serta hembusan udara bagi perangkat rabbani yang tersimpan di tubuh, pasti membuatmu tidak bosan dan tidak jenuh.
Ey şikem-perver nefsim! Acaba her gün her gün ekmek yersin, su içersin, havayı teneffüs edersin; sana onlar usanç veriyor mu? Madem vermiyor çünkü ihtiyaç tekerrür ettiğinden usanç değil belki telezzüz ediyorsun. Öyle ise hane-i cismimde senin arkadaşların olan kalbimin gıdası, ruhumun âb-ı hayatı ve latîfe-i Rabbaniyemin hava-yı nesîmini cezb ve celbeden namaz dahi seni usandırmamak gerektir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, kalbu yang rentan dengan berbagai duka dan derita tak ter- hingga, serta yang menyenangi banyak impian dan kesenangan tak terkira tidak mungkin meraih kekuatan dan nutrisi kecuali dengan mengetuk pintu Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah, Yang Mahakuasa atas segala sesuatu dengan penuh pinta.
Evet, nihayetsiz teessürat ve elemlere maruz ve müptela ve nihayetsiz telezzüzata ve emellere meftun ve pür-sevda bir kalbin kut ve kuvveti, her şeye kādir bir Rahîm-i Kerîm’in kapısını niyaz ile çalmakla elde edilebilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ruh yang terpaut dengan sebagian besar entitas yang datang dan pergi dengan cepat di dunia yang fana ini tidak bisa mereguk air kehidupan kecuali dengan menghadap kepada sumber kasih sayang Tu- han, Sembahan yang kekal dan Kekasih yang abadi, lewat salat.
Evet, şu fâni dünyada kemal-i süratle vaveylâ-yı firakı koparan giden ekser mevcudatla alâkadar bir ruhun âb-ı hayatı ise her şeye bedel bir Mabud-u Bâki’nin, bir Mahbub-u Sermedî’nin çeşme-i rahmetine namaz ile teveccüh etmekle içilebilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">