İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Mendengar hal itu ia berkata, “Sebentar wahai teman. Dengar- kan baik-baik! Seandainya kita tidak mengenalnya, sudah pasti kita tidak akan beruntung dan tidak mendapat apa-apa. Dan jika hal itu mendatangkan bahaya, sudah pasti bahayanya sangat besar. Sebalik- nya, jika kita berusaha mengenalnya, hal itu tidak berat dan tidak akan menimbulkan kerugian. Justru kita akan mendapatkan banyak man- faat. Karena itu, tidak tepat kalau kita terus tidak mau meng..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Pada suatu hari ada dua orang yang mandi di sebuah telaga besar. Tiba-tiba keduanya diselimuti sesuatu yang berada di luar kemampuan hingga hilang kesadaran. Begitu sadar keduanya berada di sebuah alam yang menakjubkan. Segala sesuatu yang berada di dalamnya sa- ngat menakjubkan. Karena sangat teratur, alam tersebut laksana se- buah kerajaan, kota atau istana. Kedua orang tersebut melihat keadaan sekitar dengan penuh antusias disertai rasa heran dan takj..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Mendengar hal itu ia berkata, “Sebentar wahai teman. Dengar- kan baik-baik! Seandainya kita tidak mengenalnya, sudah pasti kita tidak akan beruntung dan tidak mendapat apa-apa. Dan jika hal itu mendatangkan bahaya, sudah pasti bahayanya sangat besar. Sebalik- nya, jika kita berusaha mengenalnya, hal itu tidak berat dan tidak akan menimbulkan kerugian. Justru kita akan mendapatkan banyak man- faat. Karena itu, tidak tepat kalau kita terus tidak mau meng..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
15. satır: 15. satır:
Kemudian salah satu dari mereka berkata kepada yang lain, “Pas- ti ada pengatur yang menata seluruh kondisi alam yang menakjubkan ini. Pasti ada penguasa yang memperhatikan kondisi kerajaan ini. Pasti ada yang menangani urusan kota yang indah ini. Serta pasti ada pen- cipta hebat yang menciptakan istana megah ini. Karena itu, kita harus berusaha mengenalnya. Sebab, tampaknya ia yang mendatangkan kita ke tempat ini, bukan yang lain. Seandainya kita tidak mengetahuinya, lalu siapa lagi yang bisa menolong kita dan bisa memenuhi kebutuhan kita di alam asing ini? Layakkah kita berharap kepada makhluk yang lemah dan papa itu di mana kita tidak memahami bahasa mereka dan mereka pun tidak memperhatikan ucapan kita? Selain itu, Dzat yang menciptakan alam besar ini dalam bentuk kerajaan, kota atau istana, lalu menjadikannya sebagai khazanah berbagai hal menakjubkan, memperindahnya dengan perhiasan terbaik, serta melengkapi seluruh bagiannya dengan berbagai mukjizat penuh hikmah, maka pencipta segala kehebatan dan keindahan ini di mana ia telah menghadirkan kita ke sini sudah barang tentu memiliki tujuan. Karenanya, perta- ma-tama kita harus mengenalnya dan mengetahui dengan baik apa yang ia inginkan dari kita?”
Kemudian salah satu dari mereka berkata kepada yang lain, “Pas- ti ada pengatur yang menata seluruh kondisi alam yang menakjubkan ini. Pasti ada penguasa yang memperhatikan kondisi kerajaan ini. Pasti ada yang menangani urusan kota yang indah ini. Serta pasti ada pen- cipta hebat yang menciptakan istana megah ini. Karena itu, kita harus berusaha mengenalnya. Sebab, tampaknya ia yang mendatangkan kita ke tempat ini, bukan yang lain. Seandainya kita tidak mengetahuinya, lalu siapa lagi yang bisa menolong kita dan bisa memenuhi kebutuhan kita di alam asing ini? Layakkah kita berharap kepada makhluk yang lemah dan papa itu di mana kita tidak memahami bahasa mereka dan mereka pun tidak memperhatikan ucapan kita? Selain itu, Dzat yang menciptakan alam besar ini dalam bentuk kerajaan, kota atau istana, lalu menjadikannya sebagai khazanah berbagai hal menakjubkan, memperindahnya dengan perhiasan terbaik, serta melengkapi seluruh bagiannya dengan berbagai mukjizat penuh hikmah, maka pencipta segala kehebatan dan keindahan ini di mana ia telah menghadirkan kita ke sini sudah barang tentu memiliki tujuan. Karenanya, perta- ma-tama kita harus mengenalnya dan mengetahui dengan baik apa yang ia inginkan dari kita?”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Namun temannya itu menjawab, “Tidak usah berbicara sema- cam itu. Aku tidak percaya bahwa ada yang mengatur alam ini.”
Öteki adam dedi: “İnanmam, böyle bahsettiğin gibi bir zat bulunsun ve bütün bu âlemi tek başıyla idare etsin.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mendengar hal itu ia berkata, “Sebentar wahai teman. Dengar- kan baik-baik! Seandainya kita tidak mengenalnya, sudah pasti kita tidak akan beruntung dan tidak mendapat apa-apa. Dan jika hal itu mendatangkan bahaya, sudah pasti bahayanya sangat besar. Sebalik- nya, jika kita berusaha mengenalnya, hal itu tidak berat dan tidak akan menimbulkan kerugian. Justru kita akan mendapatkan banyak man- faat. Karena itu, tidak tepat kalau kita terus tidak mau mengenalnya.”
Arkadaşı cevaben dedi ki: “Bunu tanımazsak, lâkayt kalsak menfaati hiç yok; zararı olsa pek azîmdir. Eğer tanımasına çalışsak meşakkati pek hafiftir, menfaati olursa pek azîmdir. Onun için ona karşı lâkayt kalmak, hiç kâr-ı akıl değildir.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Akan tetapi, temannya yang lalai tersebut menyergah, “Aku ti- dak sependapat denganmu. Aku malah merasa senang jika tidak me- mikirkan hal semacam itu dan tidak mengenali pencipta hebat yang kau katakan tadi. Aku merasa tidak perlu bersusah payah mencari se- suatu yang tidak dijangkau oleh akal. Bahkan bagiku semua aktivitas ini terjadi secara kebetulan dan terjadi dengan sendirinya. Maka apa urusanku dengannya?
O serseri adam dedi: “Ben bütün rahatımı, keyfimi onu düşünmemekte görüyorum. Hem böyle aklıma sığışmayan şeylerle uğraşmayacağım. Bütün bu işler, tesadüfî ve karmakarışık işlerdir, kendi kendine dönüyor; benim neme lâzım.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">