İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"===Kilau Ketujuh===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ya, pakaian hikmah yang memperlihatkan adanya tujuan, perasaan, dan kehendak telah menyelimuti seluruh alam. Pakaian hikmah ini juga dihiasi oleh pakaian perhatian-Nya yang memperli- hatkan kelembutan, kebaikan dan keindahan. Lalu di atasnya diletak- kan pakaian rahmat dan kasih sayang yang memancarkan kilau cinta, pengenalan, karunia, dan kemurahan di mana ia memenuhi seluruh alam. Kemudian pada pakaian rahmat universal yang bersinar itu ter- dapat berb..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("===Kilau Ketujuh===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
363. satır: 363. satır:
Ya, sebagaimana kita melihat bahwa setiap individu membutuh- kan rezeki sepanjang hidupnya, demikian pula dengan semua entitas alam terutama makhluk hidup, baik yang bersifat universal maupun parsial. Keberadaannya dan kehidupannya membutuhkan sejumlah tuntutan dan kebutuhan, baik yang bersifat materi ataupun imma- teri. Di samping membutuhkan banyak hal di mana yang paling dekat sekalipun tak mampu dijangkau oleh tangannya, bahkan kekuatan dan kemampuannya tidak cukup untuk meraih tuntutannya yang paling kecil, kita menyaksikan pula bahwa seluruh tuntutan dan rezeki yang bersifat materi ataupun maknawi diserahkan kepadanya dari arah yang tak terduga dengan sangat rapi dan pada waktu yang tepat sesuai dengan kehidupannya dengan berhias hikmah yang sempurna.
Ya, sebagaimana kita melihat bahwa setiap individu membutuh- kan rezeki sepanjang hidupnya, demikian pula dengan semua entitas alam terutama makhluk hidup, baik yang bersifat universal maupun parsial. Keberadaannya dan kehidupannya membutuhkan sejumlah tuntutan dan kebutuhan, baik yang bersifat materi ataupun imma- teri. Di samping membutuhkan banyak hal di mana yang paling dekat sekalipun tak mampu dijangkau oleh tangannya, bahkan kekuatan dan kemampuannya tidak cukup untuk meraih tuntutannya yang paling kecil, kita menyaksikan pula bahwa seluruh tuntutan dan rezeki yang bersifat materi ataupun maknawi diserahkan kepadanya dari arah yang tak terduga dengan sangat rapi dan pada waktu yang tepat sesuai dengan kehidupannya dengan berhias hikmah yang sempurna.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bu kankah kondisi papa tersebut, kebutuhan yang terdapat pada makh- luk, serta bentuk pemberian karunia yang tak terlihat itu menunjuk- kan keberadaan Tuhan Pemelihara Yang Mahabijak dan Pengatur Yang Maha Pengasih dan Mahaindah?!
İşte bu iftikar ve ihtiyac-ı mahlukat ve bu tarzda imdat ve iane-i gaybiye, acaba güneş gibi bir Mürebbi-i Hakîm-i Zülcelal’i, bir Müdebbir-i Rahîm-i Zülcemal’i göstermiyor mu?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="SEKİZİNCİ_LEM’A"></span>
=== SEKİZİNCİ LEM’A ===
===Kilau Kedelapan===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana penanaman sebuah benih di ladang menunjuk- kan bahwa ladang tersebut berada dalam kendali Sang Pemilik benih, serta bahwa benih itu juga berada di bawah kendali-Nya, maka ke- seluruhan unsur pada ladang dan pada bagian-bagiannya di samping merupakan satu kesatuan yang menjadi tempat penyebaran tumbu- han dan hewan—di mana hal itu mencerminkan buah rahmat ilahi, mukjizat qudrah-Nya, dan kalimat hikmah-Nya—dalam bentuk yang serupa, mirip, dan menempati setiap sisi, semua itu menunjukkan se- cara sangat jelas bahwa keuniversalan dan penyebaran tersebut berada di bawah kendali Tuhan Pemelihara yang esa. Sehingga setiap bunga, buah, dan hewan adalah tanda kekuasaan, serta stempel dan tulisan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka di manapun ia berada dengan lisan hal ia berucap, “Jika aku merupakan tanda-Nya, maka tanah ini me- rupakan ciptaan-Nya. Jika aku merupakan stempel-Nya, maka tempat ini adalah tulisan-Nya. Jika aku merupakan tanda-Nya, maka wilayah ini adalah kreasi-Nya.”
Nasıl ki bir tarlada ekilen bir nevi tohum delâlet eder ki o tarla herhalde tohum sahibinin taht-ı tasarrufunda olduğunu, hem o tohumu dahi tarla mutasarrıfının taht-ı tasarrufunda olduğunu gösterir. Öyle de şu anâsır denilen mezraa-i masnuat, vâhidiyet ve besatet ile beraber, külliyet ve ihataları ve şu mahlukat denilen semerat-ı rahmet ve mu’cizat-ı kudret ve kelâmat-ı hikmet olan nebatat ve hayvanat, mümaselet ve müşabehetleriyle beraber çok yerlerde intişarı, her tarafta bulunup tavattunları; tek bir Sâni’-i Mu’ciz-nüma’nın taht-ı tasarrufunda olduklarını öyle bir tarzda gösteriyor ki güya her bir çiçek, her bir semere, her bir hayvan, o Sâni’in birer sikkesidir, birer hâtemidir, birer turrasıdır. Her nerede bulunsa lisan-ı haliyle her birisi der ki “Ben kimin sikkesiyim, bu yer dahi onun masnuudur. Ben kimin hâtemiyim, bu mekân dahi onun mektubudur. Ben kimin turrasıyım, bu vatanım dahi onun mensucudur.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">