İçeriğe atla

Yirmi Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Selanjutnya, terdapat masalah lain yang lebih penting. Yaitu wa- hai jiwa, engkau mengarahkan cintamu kepada dirimu sendiri dan menjadikan dirimu sebagai sesuatu yang dicintai bahkan disembah. Engkau rela mengorbankan segala sesuatu untuknya seolah-olah eng- kau telah memberikan padanya satu bentuk rububiyah. Padahal, sebab munculnya rasa cinta bisa karena kesempurnaan yang memang disu- kai atau karena adanya manfaat, kenikmatan, keutamaan, atau sebab se..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Bukankah dapat dipahami betapa kenikmatan tak terkira tersimpan di dalamnya.Selanjutnya, orang yang takut kepada Allah akan selamat dari rasa takut kepada selain-Nya; yaitu dari rasa takut yang dipenuhi ke- kesatan dan bencana. Kemudian cinta yang manusia berikan kepada makhluk jika berada di jalan Allah, tentu tidak akan disertai dengan pedihnya perpisahan. Ya, pertama-tama manusia mencintai dirinya, kemudian ka- rib-kerabatnya, lalu bangsanya. Setelah..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Selanjutnya, terdapat masalah lain yang lebih penting. Yaitu wa- hai jiwa, engkau mengarahkan cintamu kepada dirimu sendiri dan menjadikan dirimu sebagai sesuatu yang dicintai bahkan disembah. Engkau rela mengorbankan segala sesuatu untuknya seolah-olah eng- kau telah memberikan padanya satu bentuk rububiyah. Padahal, sebab munculnya rasa cinta bisa karena kesempurnaan yang memang disu- kai atau karena adanya manfaat, kenikmatan, keutamaan, atau sebab se..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
405. satır: 405. satır:
Ya, pertama-tama manusia mencintai dirinya, kemudian ka- rib-kerabatnya, lalu bangsanya. Setelah itu, seluruh makhluk hidup. Selanjutnya entitas dan dunia. Ia memiliki kaitan dengan semua wila- yah tersebut. Ia bisa merasa nikmat dengan kenikmatan yang mereka rasakan dan merasa pedih dengan sakit yang mereka rasakan. Padahal tidak ada sesuatupun yang tetap di alam yang penuh dengan fitnah dan kekacauan ini. Di dalamnya terdapat berbagai hal yang menghan- curkan. Karena itu, engkau dapat melihat kalbu manusia yang malang selalu terluka.Segala sesuatu yang ia pegang erat itulah yang membuatnya ter- luka akibat kepergiannya. Bahkan tangannya bisa terputus. Karena itu, manusia tidak pernah terhindar dari rasa gelisah. Bisa jadi ia melem- parkan diri dalam kelalaian dan kealpaan.
Ya, pertama-tama manusia mencintai dirinya, kemudian ka- rib-kerabatnya, lalu bangsanya. Setelah itu, seluruh makhluk hidup. Selanjutnya entitas dan dunia. Ia memiliki kaitan dengan semua wila- yah tersebut. Ia bisa merasa nikmat dengan kenikmatan yang mereka rasakan dan merasa pedih dengan sakit yang mereka rasakan. Padahal tidak ada sesuatupun yang tetap di alam yang penuh dengan fitnah dan kekacauan ini. Di dalamnya terdapat berbagai hal yang menghan- curkan. Karena itu, engkau dapat melihat kalbu manusia yang malang selalu terluka.Segala sesuatu yang ia pegang erat itulah yang membuatnya ter- luka akibat kepergiannya. Bahkan tangannya bisa terputus. Karena itu, manusia tidak pernah terhindar dari rasa gelisah. Bisa jadi ia melem- parkan diri dalam kelalaian dan kealpaan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai jiwa, jika engkau berakal, kumpulkan seluruh jenis cinta itu dan serahkan kepada Pemiliknya yang hakiki, sehingga engkau se- lamat dari bencana yang ada.Berbagai jenis cinta tak terhingga itu hanya khusus untuk Pemi- lik kesempurnaan dan keindahan tak terhingga. Ketika engkau menye- rahkannya kepada Pemiliknya yang hakiki, engkau akan bisa mencin- tai segala sesuatu atas nama-Nya yang merupakan cermin-Nya tanpa disertai rasa gelisah.Artinya, engkau tidak boleh mengarahkan cinta tersebut secara langsung kepada makhluk. Sebab, dengan begitu cinta tadi akan beru- bah menjadi bencana yang menyakitkan setelah sebelumnya berupa nikmat.
Madem öyledir, ey nefis! Aklın varsa bütün o muhabbetleri topla, hakiki sahibine ver, şu belalardan kurtul. Şu nihayetsiz muhabbetler, nihayetsiz bir kemal ve cemal sahibine mahsustur. Ne vakit hakiki sahibine verdin, o vakit bütün eşyayı onun namıyla ve onun âyinesi olduğu cihetle ızdırapsız sevebilirsin. Demek şu muhabbet, doğrudan doğruya kâinata sarf edilmemek gerektir. Yoksa muhabbet en leziz bir nimet iken, en elîm bir nıkmet olur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Selanjutnya, terdapat masalah lain yang lebih penting. Yaitu wa- hai jiwa, engkau mengarahkan cintamu kepada dirimu sendiri dan menjadikan dirimu sebagai sesuatu yang dicintai bahkan disembah. Engkau rela mengorbankan segala sesuatu untuknya seolah-olah eng- kau telah memberikan padanya satu bentuk rububiyah. Padahal, sebab munculnya rasa cinta bisa karena kesempurnaan yang memang disu- kai atau karena adanya manfaat, kenikmatan, keutamaan, atau sebab serupa lainnya yang melahirkan rasa cinta.
Bir cihet kaldı ki en mühimmi de odur ki ey nefis! Sen, muhabbetini kendi nefsine sarf ediyorsun. Sen, kendi nefsini kendine mabud ve mahbub yapıyorsun. Her şeyi nefsine feda ediyorsun, âdeta bir nevi rububiyet veriyorsun. Halbuki muhabbetin sebebi, ya kemaldir; zira kemal zatında sevilir. Yahut menfaattir, yahut lezzettir veyahut hayriyettir, ya bunlar gibi bir sebep tahtında muhabbet edilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">