İçeriğe atla

Yirmi Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai diri, jangan meniru ahli dunia, terutama ahli maksiat dan kafir yang tertipu dengan perhiasan lahiriah dan artifisial mereka serta dengan kenikmatan tidak syar’i yang menipu. Sebab, dengan meniru mereka, engkau tidak akan pernah seperti mereka. Tetapi engkau akan sangat hina dan tidak akan pernah menjadi seperti hewan sekalipun. Sebab, akal yang terdapat di kepalamu menjadi perangkat yang meng- hancurkan kepalamu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Misalnya, jika engkau menjual sesuatu, maka pada saat mene- rapkan perintah syariat dalam ijab dan kabul (transaksi), seluruh jual beli tersebut bernilai ibadah karena mengingatkanmu kepada hukum syariat yang memberikan gambaran spiritualitas. Gambaran tersebut tentu mengingatkanmu pada Dzat Yang Membuat syariat, Allah . Artinya, ia memberikan orientasi ilahiyah. Inilah yang menuangkan ketenangan dan ketenteraman ke dalam kalbu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai diri, jangan meniru ahli dunia, terutama ahli maksiat dan kafir yang tertipu dengan perhiasan lahiriah dan artifisial mereka serta dengan kenikmatan tidak syar’i yang menipu. Sebab, dengan meniru mereka, engkau tidak akan pernah seperti mereka. Tetapi engkau akan sangat hina dan tidak akan pernah menjadi seperti hewan sekalipun. Sebab, akal yang terdapat di kepalamu menjadi perangkat yang meng- hancurkan kepalamu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
462. satır: 462. satır:
Misalnya, jika engkau menjual sesuatu, maka pada saat mene- rapkan perintah syariat dalam ijab dan kabul (transaksi), seluruh jual beli tersebut bernilai ibadah karena mengingatkanmu kepada hukum syariat yang memberikan gambaran spiritualitas. Gambaran tersebut tentu mengingatkanmu pada Dzat Yang Membuat syariat, Allah . Artinya, ia memberikan orientasi ilahiyah. Inilah yang menuangkan ketenangan dan ketenteraman ke dalam kalbu.
Misalnya, jika engkau menjual sesuatu, maka pada saat mene- rapkan perintah syariat dalam ijab dan kabul (transaksi), seluruh jual beli tersebut bernilai ibadah karena mengingatkanmu kepada hukum syariat yang memberikan gambaran spiritualitas. Gambaran tersebut tentu mengingatkanmu pada Dzat Yang Membuat syariat, Allah . Artinya, ia memberikan orientasi ilahiyah. Inilah yang menuangkan ketenangan dan ketenteraman ke dalam kalbu.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dengan kata lain, menunaikan amal perbuatan sesuai dengan sunnah Nabi x menjadikan amal yang fana dan singkat menjadi po- ros bagi kehidupan abadi yang menghasilkan buah abadi. Karena itu, simaklah dengan baik firman Allah yang berbunyi:
Demek, sünnet-i seniyeye tatbik-i amel etmekle bu fâni ömür, bâki meyveler verecek ve bir hayat-ı ebediyeye medar olacak olan faydalar elde edilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-ki- tab-Nya). Ikutilah ia supaya kamu mendapat petunjuk. (QS. al-A’râf [7]: 158)
فَاٰمِنُوا بِاللّٰهِ وَرَسُولِهِ النَّبِىِّ ال۟اُمِّىِّ الَّذٖى يُؤ۟مِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمَاتِهٖ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُم۟ تَه۟تَدُونَ fermanını dinle. '''Şeriat ve sünnet-i seniyenin ahkâmları içinde cilveleri intişar eden esma-i hüsnanın her bir isminin feyz-i tecellisine bir mazhar-ı câmi’ olmaya çalış.'''
Berusahalah menjadi “cermin” universal dan komprehensif yang memantulkan limpahan manifestasi setiap nama-Nya yang mulia yang tersebar pada seluruh sunnah Nabi x.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="DÖRDÜNCÜ_MEYVE"></span>
=== DÖRDÜNCÜ MEYVE ===
===Buah Keempat===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri, jangan meniru ahli dunia, terutama ahli maksiat dan kafir yang tertipu dengan perhiasan lahiriah dan artifisial mereka serta dengan kenikmatan tidak syar’i yang menipu. Sebab, dengan meniru
Ey nefis! Ehl-i dünyaya, hususan ehl-i sefahete, hususan ehl-i küfre bakıp surî ziynet ve aldatıcı gayr-ı meşru lezzetlerine aldanıp taklit etme. Çünkü sen onları taklit etsen onlar gibi olamazsın. Pek çok sukut edeceksin. Hayvan dahi olamazsın. Çünkü senin başındaki akıl, meş’um bir âlet olur. Senin başını daima dövecektir.
mereka, engkau tidak akan pernah seperti mereka. Tetapi engkau akan sangat hina dan tidak akan pernah menjadi seperti hewan sekalipun. Sebab, akal yang terdapat di kepalamu menjadi perangkat yang meng- hancurkan kepalamu.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">