İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Dalam bahasan ini, kita akan melihat secara sekilas perbedaan antara pandangan filsafat dan pandangan al-Qur’an terhadap dunia dan entitas dilihat dari penjelasannya yang global dan rinci tadi guna melihat posisi kebenaran dan hakikat yang sebenarnya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sementara itu, al-Qur’an melihat dunia sebagai sesuatu yang ber- sifat sementara, menipu, bergerak, mengalir dan tidak tetap. Karena itu, ia menyebutkan berbagai sifat dan esensi entitas yang bersifat materi dan lahiri secara umum dan global, sementara ketika menjelaskan berbagai tugas ubudiah entitas yang diperintah oleh Sang Pencipta, ketika menjelaskan tingkat kepatuhan entitas terhadap perintah penciptaan ilahi (sunnatullah), serta bagaimana ia men..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Dalam bahasan ini, kita akan melihat secara sekilas perbedaan antara pandangan filsafat dan pandangan al-Qur’an terhadap dunia dan entitas dilihat dari penjelasannya yang global dan rinci tadi guna melihat posisi kebenaran dan hakikat yang sebenarnya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
1.204. satır: 1.204. satır:
Sementara itu, al-Qur’an melihat dunia sebagai sesuatu yang ber- sifat sementara, menipu, bergerak, mengalir dan tidak tetap. Karena itu, ia menyebutkan berbagai sifat dan esensi entitas yang bersifat materi dan lahiri secara umum dan global, sementara ketika menjelaskan berbagai tugas ubudiah entitas yang diperintah oleh Sang Pencipta, ketika menjelaskan tingkat kepatuhan entitas terhadap perintah penciptaan ilahi (sunnatullah), serta bagaimana ia menunjukkan kepada nama-namaNya, semua itu dijelaskan secara rinci.
Sementara itu, al-Qur’an melihat dunia sebagai sesuatu yang ber- sifat sementara, menipu, bergerak, mengalir dan tidak tetap. Karena itu, ia menyebutkan berbagai sifat dan esensi entitas yang bersifat materi dan lahiri secara umum dan global, sementara ketika menjelaskan berbagai tugas ubudiah entitas yang diperintah oleh Sang Pencipta, ketika menjelaskan tingkat kepatuhan entitas terhadap perintah penciptaan ilahi (sunnatullah), serta bagaimana ia menunjukkan kepada nama-namaNya, semua itu dijelaskan secara rinci.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dalam bahasan ini, kita akan melihat secara sekilas perbedaan antara pandangan filsafat dan pandangan al-Qur’an terhadap dunia dan entitas dilihat dari penjelasannya yang global dan rinci tadi guna melihat posisi kebenaran dan hakikat yang sebenarnya.
İşte felsefe-i beşeriye ile hikmet-i Kur’aniyenin şu tafsil ve icmal hususundaki farklarına bakacağız ki mahz-ı hak ve ayn-ı hakikat hangisidir göreceğiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">