86.211
düzenleme
("'''Bagian Keempat''' Jika engkau ingin mendapat ilmu hakikat dan hikmah yang be- nar, maka gapailah makrifatullah. Sebab, seluruh hakikat entitas ha- nyalah kilau nama Allah al-Haq, wujud nama-nama-Nya yang mulia, serta manifestasi sifat-sifat-Nya yang agung. Ketahuilah bahwa haki- kat segala sesuatu, baik yang bersifat materi atau maknawi, esensial ataupun non-esensial, serta hakikat manusia sendiri tidak lain ber- sandar kepada salah satu cahaya-Nya da..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Wahai diriku! Jika engkau merindukan dunia serta lari dari ke- matian, maka ketahuilah dengan yakin bahwa apa yang kau anggap se- bagai kehidupan hanyalah satu menit yang kau lewati. Adapun zaman dan segala hal duniawi yang sebelum itu sudah mati, serta zaman dan segala hal di dalamnya sesudah itu bersifat tiada. Artinya, kehidupan fana yang kau banggakan hanyalah satu menit. Bahkan sebagian ahli peneliti berkata, “Kehidupan hanya sepersekian menit saj..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
178. satır: | 178. satır: | ||
Jika engkau ingin mendapat ilmu hakikat dan hikmah yang be- nar, maka gapailah makrifatullah. Sebab, seluruh hakikat entitas ha- nyalah kilau nama Allah al-Haq, wujud nama-nama-Nya yang mulia, serta manifestasi sifat-sifat-Nya yang agung. Ketahuilah bahwa haki- kat segala sesuatu, baik yang bersifat materi atau maknawi, esensial ataupun non-esensial, serta hakikat manusia sendiri tidak lain ber- sandar kepada salah satu cahaya-Nya dan berpusat pada hakikat-Nya. Jika tidak, pasti ia merupakan bentuk yang tidak signifikan dan tidak memiliki hakikat. Dalam penutup “Kalimat Kedua Puluh”, kami telah menyebutkan sebagian dari masalah ini. | Jika engkau ingin mendapat ilmu hakikat dan hikmah yang be- nar, maka gapailah makrifatullah. Sebab, seluruh hakikat entitas ha- nyalah kilau nama Allah al-Haq, wujud nama-nama-Nya yang mulia, serta manifestasi sifat-sifat-Nya yang agung. Ketahuilah bahwa haki- kat segala sesuatu, baik yang bersifat materi atau maknawi, esensial ataupun non-esensial, serta hakikat manusia sendiri tidak lain ber- sandar kepada salah satu cahaya-Nya dan berpusat pada hakikat-Nya. Jika tidak, pasti ia merupakan bentuk yang tidak signifikan dan tidak memiliki hakikat. Dalam penutup “Kalimat Kedua Puluh”, kami telah menyebutkan sebagian dari masalah ini. | ||
Wahai diriku! Jika engkau merindukan dunia serta lari dari ke- matian, maka ketahuilah dengan yakin bahwa apa yang kau anggap se- bagai kehidupan hanyalah satu menit yang kau lewati. Adapun zaman dan segala hal duniawi yang sebelum itu sudah mati, serta zaman dan segala hal di dalamnya sesudah itu bersifat tiada. Artinya, kehidupan fana yang kau banggakan hanyalah satu menit. Bahkan sebagian ahli peneliti berkata, “Kehidupan hanya sepersekian menit saja, dan bahkan ia waktu yang cepat berlalu. Dari sini, sebagian wali dan orang saleh menganggap dunia dilihat dari kedudukannya sebagai dunia adalah tidak ada. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme