İçeriğe atla

Yirmi Dokuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Seperti diketahui, semua agama percaya bahwa pada setiap entitas terdapat malaikat yang bersamanya di mana ia mengirimkan wahyu dan petunjuk ilahi. Mereka menyebutnya dengan nama malaikat penjaga gunung, malaikat penjaga lautan, malaikat yang menurunkan hujan, dan seterusnya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Mereka mengakui esensi malaikat. Bahkan para filsuf seperti kelompok Masysyâûn yang tenggelam dalam dunia materi yang merupakan bagian dari filsuf Isyrâqiyyûn juga tidak mengingkari hal tersebut. Mereka mengungkapkan esensi malaikat dengan berkata, “Terdapat esensi spiritual pada setiap spesies.”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Seperti diketahui, semua agama percaya bahwa pada setiap entitas terdapat malaikat yang bersamanya di mana ia mengirimkan wahyu dan petunjuk ilahi. Mereka menyebutnya dengan nama malaikat penjaga gunung, malaikat penjaga lautan, malaikat yang menurunkan hujan, dan seterusnya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
101. satır: 101. satır:
Seperti diketahui, semua agama percaya bahwa pada setiap entitas terdapat malaikat yang bersamanya di mana ia mengirimkan wahyu dan petunjuk ilahi. Mereka menyebutnya dengan nama malaikat penjaga gunung, malaikat penjaga lautan, malaikat yang menurunkan hujan, dan seterusnya.
Seperti diketahui, semua agama percaya bahwa pada setiap entitas terdapat malaikat yang bersamanya di mana ia mengirimkan wahyu dan petunjuk ilahi. Mereka menyebutnya dengan nama malaikat penjaga gunung, malaikat penjaga lautan, malaikat yang menurunkan hujan, dan seterusnya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kaum materialis dan naturalis sekalipun yang telah menggantungkan akal kepada penglihatan, yang secara maknawi telah kehi- langan rasa kemanusiaan, serta jatuh ke tingkatan benda mati, tidak mampu mengingkari esensi malaikat dan hakikat ruh. Mereka menye- but kekuatan yang terdapat dalam rambu-rambu fitrah dengan nama “Energi yang mengalir”.(*<ref>*Mereka tidak mampu mengingkari makna malaikat dan hakikat ruhaniyyûn. Mereka menamainya “Energi yang mengalir”. Dengan sebutan itu, mereka terpaksa mem- benarkan keberadaan malaikat.</ref>)Meskipun tidak secara langsung, ini berarti mereka mengakui esensi malaikat.
Hattâ akılları gözlerine inmiş ve insaniyetten cemadat derecesine manen sukut etmiş olan maddiyyun ve tabiiyyun dahi melâikenin manasını inkâr edemeyerek (Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Melâike manasını ve ruhaniyatın hakikatini inkâra mecal bulamamışlar, belki fıtratın namuslarından “Kuva-yı Sâriye” diye “cereyan eden kuvvetler” namını vererek yanlış bir surette tasvir ile bir cihetten tasdikine mecbur kalmışlar. (Ey kendini akıllı zanneden!..) </ref>) “Kuva-yı Sâriye” namıyla bir cihette kabule mecbur olmuşlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">