İçeriğe atla

Yirmi Dokuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Nah, mungkinkah kesepakatan semacam ini dalam bentuknya yang mutawatir dan permanen terkait dengan persoalan yang eksis, positif, dan mengacu ke- pada penyaksian ini lahir jika tidak ada satupun dari malaikat yang disaksikan secara kasat mata dan jelas?!" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Persoalan keberadaan malaikat dan ruhaniyyûn termasuk persoalan yang sejalan dengan logika yang berbunyi, “Keberadaan keseluruhan dapat diketahui dari keberadaan bagiannya.” Dengan kata lain, ketika seseorang melihat malaikat, maka wujud jenis malaikat secara umum dapat diketahui. Sebab, orang yang mengingkari satu darinya berarti mengingkari keseluruhannya.Jika seseorang bisa menerima jenis malaikat tersebut, ia juga harus menerima keseluruhan jeni..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Nah, mungkinkah kesepakatan semacam ini dalam bentuknya yang mutawatir dan permanen terkait dengan persoalan yang eksis, positif, dan mengacu ke- pada penyaksian ini lahir jika tidak ada satupun dari malaikat yang disaksikan secara kasat mata dan jelas?!" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
120. satır: 120. satır:
Persoalan keberadaan malaikat dan ruhaniyyûn termasuk persoalan yang sejalan dengan logika yang berbunyi, “Keberadaan keseluruhan dapat diketahui dari keberadaan bagiannya.” Dengan kata lain, ketika seseorang melihat malaikat, maka wujud jenis malaikat secara umum dapat diketahui. Sebab, orang yang mengingkari satu darinya berarti mengingkari keseluruhannya.Jika seseorang bisa menerima jenis malaikat tersebut, ia juga harus menerima keseluruhan jenisnya. Dengan demikian, perhatikan hal berikut ini:Tidakkah engkau melihat dan mendengar bahwa semua pemeluk agama di seluruh masa, dari zaman Nabi Adam hingga sekarang ini sepakat mengakui keberadaan malaikat dan ruhaniyyûn. Berbagai kelompok manusia telah sepakat bahwa malaikat dapat diajak berbicara, dilihat, dan dikisahkan sebagaimana mereka saling berdialog, melihat, dan mengisahkan cerita di antara mereka.
Persoalan keberadaan malaikat dan ruhaniyyûn termasuk persoalan yang sejalan dengan logika yang berbunyi, “Keberadaan keseluruhan dapat diketahui dari keberadaan bagiannya.” Dengan kata lain, ketika seseorang melihat malaikat, maka wujud jenis malaikat secara umum dapat diketahui. Sebab, orang yang mengingkari satu darinya berarti mengingkari keseluruhannya.Jika seseorang bisa menerima jenis malaikat tersebut, ia juga harus menerima keseluruhan jenisnya. Dengan demikian, perhatikan hal berikut ini:Tidakkah engkau melihat dan mendengar bahwa semua pemeluk agama di seluruh masa, dari zaman Nabi Adam hingga sekarang ini sepakat mengakui keberadaan malaikat dan ruhaniyyûn. Berbagai kelompok manusia telah sepakat bahwa malaikat dapat diajak berbicara, dilihat, dan dikisahkan sebagaimana mereka saling berdialog, melihat, dan mengisahkan cerita di antara mereka.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, mungkinkah kesepakatan semacam ini dalam bentuknya yang mutawatir dan permanen terkait dengan persoalan yang eksis, positif, dan mengacu ke- pada penyaksian ini lahir jika tidak ada satupun dari malaikat yang disaksikan secara kasat mata dan jelas?!
Acaba hiçbir fert melâikelerden bilbedahe görünmezse hem bilmüşahede bir şahsın veya müteaddid eşhasın vücudu kat’î bilinmezse hem onların bilbedahe, bilmüşahede vücudları hissedilmezse hiç mümkün müdür ki böyle bir icma ve ittifak devam etsin ve böyle müsbet ve vücudî bir emirde ve şuhuda istinad eden bir halde müstemirren ve tevatüren o ittifak devam etsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">