İçeriğe atla

Yirmi Dokuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"===Prinsip Keempat===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Atau tidak ada satu atau sejumlah sosok dari mereka yang dikenali secara pasti lewat penyak- sian?! Atau, keberadaan mereka tidak dapat dirasakan secara jelas?! Mungkinkah keyakinan umum tersebut muncul tanpa prinsip-prinsip yang bersifat aksiomatis?! Mungkinkah ia hanya berupa ilusi yang tidak memiliki hakikat pada seluruh keyakinan manusia sepanjang masa?! Mungkinkah kesepakatan besar para pemeluk agama itu tidak bersandar kepada satu intuisi pasti dan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("===Prinsip Keempat===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
124. satır: 124. satır:
Atau tidak ada satu atau sejumlah sosok dari mereka yang dikenali secara pasti lewat penyak- sian?! Atau, keberadaan mereka tidak dapat dirasakan secara jelas?! Mungkinkah keyakinan umum tersebut muncul tanpa prinsip-prinsip yang bersifat aksiomatis?! Mungkinkah ia hanya berupa ilusi yang tidak memiliki hakikat pada seluruh keyakinan manusia sepanjang masa?! Mungkinkah kesepakatan besar para pemeluk agama itu tidak bersandar kepada satu intuisi pasti dan keyakinan yang berdasarkan penyaksian?! Mungkinkah intuisi dan keyakinan tersebut tidak me- ngacu kepada tanda-tanda yang jumlahnya tak terhingga di mana tanda itu tidak bersandar kepada penyaksian nyata serta penyaksian tersebut tidak bergantung kepada prinsip-prinsip dasar yang tidak mengandung keraguan?!Jika demikian, dasar dan sandaran keyakinan umum para pemeluk agama tersebut merupakan prinsip pasti yang dihasilkan secara mutawatir lewat penyaksian ruhaniyyûn dan malaikat dalam bentuk berulang kali. Ia merupakan dasar-dasar eksistensi yang bersifat pasti.
Atau tidak ada satu atau sejumlah sosok dari mereka yang dikenali secara pasti lewat penyak- sian?! Atau, keberadaan mereka tidak dapat dirasakan secara jelas?! Mungkinkah keyakinan umum tersebut muncul tanpa prinsip-prinsip yang bersifat aksiomatis?! Mungkinkah ia hanya berupa ilusi yang tidak memiliki hakikat pada seluruh keyakinan manusia sepanjang masa?! Mungkinkah kesepakatan besar para pemeluk agama itu tidak bersandar kepada satu intuisi pasti dan keyakinan yang berdasarkan penyaksian?! Mungkinkah intuisi dan keyakinan tersebut tidak me- ngacu kepada tanda-tanda yang jumlahnya tak terhingga di mana tanda itu tidak bersandar kepada penyaksian nyata serta penyaksian tersebut tidak bergantung kepada prinsip-prinsip dasar yang tidak mengandung keraguan?!Jika demikian, dasar dan sandaran keyakinan umum para pemeluk agama tersebut merupakan prinsip pasti yang dihasilkan secara mutawatir lewat penyaksian ruhaniyyûn dan malaikat dalam bentuk berulang kali. Ia merupakan dasar-dasar eksistensi yang bersifat pasti.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mungkinkah atau logiskah ada satu keraguan terkait dengan ke- beradaan dan penyaksian terhadap malaikat dan ruhaniyyûn di mana hal itu telah diberitakan dan disaksikan oleh para nabi dan wali secara mutawatir dan lewat kesepakatan implisit di antara mereka, sementara mereka merupakan matahari, bintang, dan bulan kehidupan umat manusia. Lebih khusus lagi, mereka adalah orang-orang yang memang pakar dalam masalah ini. Maka, adanya dua pakar saja bisa mengalahkan ribuan orang di luar mereka. Mereka juga telah membuktikannya. Tentu saja, dua orang yang telah membuktikan mengalahkan ribuan orang yang ingkar atau menolak.
Hem hiç mümkün müdür, hiç makul mudur, hiç kabil midir ki hayat-ı içtimaiye-i beşeriye semasının güneşleri, yıldızları, ayları hükmünde olan enbiya ve evliya, tevatür suretiyle ve icma-ı manevî kuvvetiyle ihbar ettikleri ve şehadet ettikleri melâike ve ruhaniyatın vücudları ve müşahedeleri, bir şüphe kabul etsin, bir şekke medar olsun. Bâhusus onlar şu meselede ehl-i ihtisastırlar. Malûmdur ki iki ehl-i ihtisas, binler başkasına müreccahtırlar. Hem şu meselede ehl-i ispattırlar. Malûmdur ki iki ehl-i ispat, binler ehl-i nefy ve inkâra müreccahtırlar. Ve bilhassa kâinat semasında daim parlayan ve hiçbir vakit gurûb etmeyen âlem-i hakikatin Şemsü’ş-şümus’u olan Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan’ın ihbaratı ve risalet güneşi olan Zat-ı Ahmediye’nin (asm) şehadatı ve müşahedatı, hiç kabil midir ki bir şüphe kabul etsin.
Jadi, mungkinkah masih ada keraguan terkait dengan apa yang disebutkan oleh al-Qur’an yang selalu bersinar terang di langit alam tanpa pernah pudar di mana ia merupakan mentari dari semua mentari alam hakikat. Mungkinkah ada keraguan terkait dengan apa yang diakui dan disaksikan oleh Nabi x, sementara beliau merupakan mentari risalah ini?!
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Apabila satu eksistensi spiritual di waktu tertentu terbukti keberadaannya, hal itu memperlihatkan hakikat keberadaan keseluruhan jenisnya. Dan ia memang telah terbukti. Karenanya, gambaran rasional terbaik berkenaan dengan hakikat keberadaan mereka adalah seperti yang telah dijelaskan oleh syariat, yang diterangkan oleh al- Qur’an, dan disaksikan oleh sang pelaku mi’raj, Nabi x.
Madem tek bir ruhaniyatın vücudu, bir zamanda tahakkuk etse şu nev’in umumen tahakkukunu gösteriyor. Ve madem şu nev’in vücudu tahakkuk ediyor. Elbette onların suret-i tahakkukunun en ahseni en makulü en makbulü; şeriatın şerh ettiği gibidir, Kur’an’ın gösterdiği gibidir, Sahib-i Mi’rac’ın gördüğü gibidir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="DÖRDÜNCÜ_ESAS"></span>
=== DÖRDÜNCÜ ESAS ===
===Prinsip Keempat===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">