İçeriğe atla

Otuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Lalu buah yang dipersembahkan oleh pohon buruk tersebut, pohon zaqqum, ke hadapan manusia adalah berhala di dahan kekuatan syahwat kebinatangan. Pasalnya, filsafat menyenangi kekuatan itu dan menjadikannya sebagai pilar dan landasan baku bagi jalannya. Bahkan prinsip “kekuasaan di tangan pemilik kekuatan” menjadi salah satu asasnya. Ia menja- dikan “kebenaran ada di balik kekuatan”(*<ref>*Adapun kenabian, ia menegaskan bahwa kekuatan ada di balik..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Demikianlah, karena filsafat yang berlawanan dengan agama telah jauh tersesat, akhirnya ego memegang kendali dirinya serta menyeruak menuju berbagai bentuk kesesatan. Begitulah pohon zaqqum tumbuh di atas puncak sisi ego yang kedua ini. Dengan kesesatannya, ia menutupi setengah umat manusia dan menyimpangkan mereka dari jalan yang benar." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Lalu buah yang dipersembahkan oleh pohon buruk tersebut, pohon zaqqum, ke hadapan manusia adalah berhala di dahan kekuatan syahwat kebinatangan. Pasalnya, filsafat menyenangi kekuatan itu dan menjadikannya sebagai pilar dan landasan baku bagi jalannya. Bahkan prinsip “kekuasaan di tangan pemilik kekuatan” menjadi salah satu asasnya. Ia menja- dikan “kebenaran ada di balik kekuatan”(*<ref>*Adapun kenabian, ia menegaskan bahwa kekuatan ada di balik..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
107. satır: 107. satır:
Demikianlah, karena filsafat yang berlawanan dengan agama telah jauh tersesat, akhirnya ego memegang kendali dirinya serta menyeruak menuju berbagai bentuk kesesatan. Begitulah pohon zaqqum tumbuh di atas puncak sisi ego yang kedua ini. Dengan kesesatannya, ia menutupi setengah umat manusia dan menyimpangkan mereka dari jalan yang benar.
Demikianlah, karena filsafat yang berlawanan dengan agama telah jauh tersesat, akhirnya ego memegang kendali dirinya serta menyeruak menuju berbagai bentuk kesesatan. Begitulah pohon zaqqum tumbuh di atas puncak sisi ego yang kedua ini. Dengan kesesatannya, ia menutupi setengah umat manusia dan menyimpangkan mereka dari jalan yang benar.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lalu buah yang dipersembahkan oleh pohon buruk tersebut, pohon zaqqum, ke hadapan manusia adalah berhala di dahan kekuatan syahwat kebinatangan. Pasalnya, filsafat menyenangi kekuatan itu dan menjadikannya sebagai pilar dan landasan baku bagi jalannya. Bahkan prinsip “kekuasaan di tangan pemilik kekuatan” menjadi salah satu asasnya. Ia menja- dikan “kebenaran ada di balik kekuatan”(*<ref>*Adapun kenabian, ia menegaskan bahwa kekuatan ada di balik kebenaran; bukan kebenaran di balik kekuatan. Dari sini kezaliman akan terhapus dan keadilan akan terwujud―Penulis.</ref>)sebagai prinsip sehingga secara tidak langsung tertarik dengan kezaliman dan permusuhan. Ia mendorong para tiran dan para penguasa zalim yang durhaka untuk mengklaim diri sebagai tuhan.
İşte o şecerenin kuvve-i şeheviye-i behimiye dalında, beşerin enzarına verdiği meyveler ise esnamlar ve âlihelerdir. Çünkü felsefenin esasında, kuvvet müstahsendir. Hattâ “El-hükmü li’l-galib” bir düsturudur. “Galebe edende bir kuvvet var. Kuvvette hak vardır.” der. (Hâşiye-1<ref>'''Hâşiye-1:''' Düstur-u nübüvvet “Kuvvet haktadır, hak kuvvette değildir.” der, zulmü keser, adaleti temin eder. </ref>) Zulmü manen alkışlamış, zalimleri teşci etmiştir ve cebbarları, uluhiyet davasına sevk etmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">