82.619
düzenleme
("Sebaliknya, mereka yang berada di jalan kenabian menetapkan hukum yang dipenuhi dengan penghambaan yang tulus kepada Allah semata. Mereka memutuskan bahwa tujuan utama umat manusia dan tugas fundamental mereka adalah “berakhlak sesuai perintah ilahi”. Yaitu menghias diri dengan berbagai perilaku mulia dan terpuji yang Allah perintahkan seraya menyadari kelemahan diri sebagai manusia sehingga bersandar pada kekuasaan-Nya, melihat ketidakberdayaan sehi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
("Demikianlah, karena filsafat yang berlawanan dengan agama telah jauh tersesat, akhirnya ego memegang kendali dirinya serta menyeruak menuju berbagai bentuk kesesatan. Begitulah pohon zaqqum tumbuh di atas puncak sisi ego yang kedua ini. Dengan kesesatannya, ia menutupi setengah umat manusia dan menyimpangkan mereka dari jalan yang benar." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
105. satır: | 105. satır: | ||
Sebaliknya, mereka yang berada di jalan kenabian menetapkan hukum yang dipenuhi dengan penghambaan yang tulus kepada Allah semata. Mereka memutuskan bahwa tujuan utama umat manusia dan tugas fundamental mereka adalah “berakhlak sesuai perintah ilahi”. Yaitu menghias diri dengan berbagai perilaku mulia dan terpuji yang Allah perintahkan seraya menyadari kelemahan diri sebagai manusia sehingga bersandar pada kekuasaan-Nya, melihat ketidakberdayaan sehingga berlindung pada kekuatan-Nya, menyaksikan kefakiran se- hingga berharap akan rahmat-Nya, menatap kebutuhan sehingga ber- gantung kepada kekayaan-Nya, mengenali keterbatasan sehingga me- minta ampunan kepada-Nya, serta menginsafi kekurangan sehingga bertasbih dan menyucikan kesempurnaan-Nya. | Sebaliknya, mereka yang berada di jalan kenabian menetapkan hukum yang dipenuhi dengan penghambaan yang tulus kepada Allah semata. Mereka memutuskan bahwa tujuan utama umat manusia dan tugas fundamental mereka adalah “berakhlak sesuai perintah ilahi”. Yaitu menghias diri dengan berbagai perilaku mulia dan terpuji yang Allah perintahkan seraya menyadari kelemahan diri sebagai manusia sehingga bersandar pada kekuasaan-Nya, melihat ketidakberdayaan sehingga berlindung pada kekuatan-Nya, menyaksikan kefakiran se- hingga berharap akan rahmat-Nya, menatap kebutuhan sehingga ber- gantung kepada kekayaan-Nya, mengenali keterbatasan sehingga me- minta ampunan kepada-Nya, serta menginsafi kekurangan sehingga bertasbih dan menyucikan kesempurnaan-Nya. | ||
Demikianlah, karena filsafat yang berlawanan dengan agama telah jauh tersesat, akhirnya ego memegang kendali dirinya serta menyeruak menuju berbagai bentuk kesesatan. Begitulah pohon zaqqum tumbuh di atas puncak sisi ego yang kedua ini. Dengan kesesatannya, ia menutupi setengah umat manusia dan menyimpangkan mereka dari jalan yang benar. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme