İçeriğe atla

Otuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Di dahan “kekuatan amarah” terhadap kalangan jelata, ia menum- buhkan sosok-sosok Fir’aun, Namrud, dan tiran-tiran kecil dan besar.Sementara di dahan “kekuatan rasio”, ia telah melahirkan kalangan ateis, materialis, dan naturalis serta yang sejenis mereka sebagai buah buruknya, sehingga akal manusia menjadi tercerai-berai." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Kemudian, ia menyenangi berbagai bentuk popularitas dan penampilan lahiriah untuk mendapatkan perhatian dan sanjungan orang. Karena itu, ia mendorong orang-orang yang suka pamer dan riya untuk terus berada dalam kesesatan mereka seraya menjadikanya seperti berhala yang menyembah para penyembahnya.(*<ref>*Dengan kata lain, mereka yang menyerupai berhala tersebut memperlihatkan kondisi yang serupa dengan penyembahan di hadapan para pengagumnya guna meng- h..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Di dahan “kekuatan amarah” terhadap kalangan jelata, ia menum- buhkan sosok-sosok Fir’aun, Namrud, dan tiran-tiran kecil dan besar.Sementara di dahan “kekuatan rasio”, ia telah melahirkan kalangan ateis, materialis, dan naturalis serta yang sejenis mereka sebagai buah buruknya, sehingga akal manusia menjadi tercerai-berai." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
113. satır: 113. satır:
Kemudian, ia menyenangi berbagai bentuk popularitas dan penampilan lahiriah untuk mendapatkan perhatian dan sanjungan orang. Karena itu, ia mendorong orang-orang yang suka pamer dan riya untuk terus berada dalam kesesatan mereka seraya menjadikanya seperti berhala yang menyembah para penyembahnya.(*<ref>*Dengan kata lain, mereka yang menyerupai berhala tersebut memperlihatkan kondisi yang serupa dengan penyembahan di hadapan para pengagumnya guna meng- harap sambutan mereka dan guna mendapatkan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka. Dengan demikian, di satu sisi mereka menyembah, sementara di sisi lain mereka disembah―Penulis.</ref>)
Kemudian, ia menyenangi berbagai bentuk popularitas dan penampilan lahiriah untuk mendapatkan perhatian dan sanjungan orang. Karena itu, ia mendorong orang-orang yang suka pamer dan riya untuk terus berada dalam kesesatan mereka seraya menjadikanya seperti berhala yang menyembah para penyembahnya.(*<ref>*Dengan kata lain, mereka yang menyerupai berhala tersebut memperlihatkan kondisi yang serupa dengan penyembahan di hadapan para pengagumnya guna meng- harap sambutan mereka dan guna mendapatkan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka. Dengan demikian, di satu sisi mereka menyembah, sementara di sisi lain mereka disembah―Penulis.</ref>)


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di dahan “kekuatan amarah” terhadap kalangan jelata, ia menum- buhkan sosok-sosok Fir’aun, Namrud, dan tiran-tiran kecil dan besar.Sementara di dahan “kekuatan rasio”, ia telah melahirkan kalangan ateis, materialis, dan naturalis serta yang sejenis mereka sebagai buah buruknya, sehingga akal manusia menjadi tercerai-berai.
O şecerenin kuvve-i gazabiye dalında, bîçare beşerin başında küçük büyük Nemrutlar, Firavunlar, Şeddadlar meyvelerini yetiştirmiş. Kuvve-i akliye dalında, âlem-i insaniyetin dimağına dehriyyun, maddiyyun, tabiiyyun gibi meyveleri vermiş; beşerin beynini bin parça etmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, untuk memperjelas hakikat ini, kita akan melakukan komparasi antara hasil yang berasal dari pilar-pilar yang rusak milik pendekatan filsafat, dan hasil yang bersumber dari pondasi yang benar milik pendekatan kenabian. Kita akan membatasi pembahasan pada sejumlah contoh saja di antara ribuan perbandingan yang ada.
Şimdi şu hakikati tenvir için felsefe mesleğinin esasat-ı fâsidesinden neş’et eden neticeleriyle, silsile-i nübüvvetin esasat-ı sadıkasından tevellüd eden neticelerinin binler muvazenesinden numune olarak üç dört misal zikrediyoruz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">