İçeriğe atla

Otuz İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kemudian, cintamu pada ayah dan ibu merupakan ibadah yang mendapat ganjaran pahala selama dilakukan atas nama Allah Yang Mahakuasa. Tentu saja engkau akan bertambah cinta dan hormat kepada keduanya ketika mereka bertambah tua, serta engkau akan mera- sakan kenikmatan jiwa dan ketenangan kalbu saat melayani, mencium tangan, dan menghargai keduanya dengan penuh ketulusan. Engkau pun berdoa dengan perasaan mulia dan tekad yang luhur tadi agar keduanya diber..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Hasil Cinta di Dunia:''' Cintamu terhadap makanan yang enak dan buah-buahan yang lezat merupakan nikmat ilahi yang tidak disertai kepedihan dan kelezatan dalam rasa syukur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kemudian, cintamu pada ayah dan ibu merupakan ibadah yang mendapat ganjaran pahala selama dilakukan atas nama Allah Yang Mahakuasa. Tentu saja engkau akan bertambah cinta dan hormat kepada keduanya ketika mereka bertambah tua, serta engkau akan mera- sakan kenikmatan jiwa dan ketenangan kalbu saat melayani, mencium tangan, dan menghargai keduanya dengan penuh ketulusan. Engkau pun berdoa dengan perasaan mulia dan tekad yang luhur tadi agar keduanya diber..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
824. satır: 824. satır:
Cintamu kepada istri yang merupakan pendamping hidupmu, karena dibangun atas dasar akhlaknya yang baik dan kasih sayangnya yang lembut, serta posisinya sebagai hadiah dari rahmat ilahi, maka engkau mencintai dan menyayanginya dengan tulus, dan ia pun membalasmu dengan cinta dan sikap hormat yang serius. Kondisi semacam itu semakin kuat di antara kalian seiring dengan usia yang semakin bertambah, sehingga dengan izin Allah kalian menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan. Akan tetapi, andaikan cinta tersebut dibangun di atas kecantikan fisik yang disenangi hawa nafsu, niscaya ia akan cepat redup dan layu, serta kehidupan rumah tangga akan berantakan.
Cintamu kepada istri yang merupakan pendamping hidupmu, karena dibangun atas dasar akhlaknya yang baik dan kasih sayangnya yang lembut, serta posisinya sebagai hadiah dari rahmat ilahi, maka engkau mencintai dan menyayanginya dengan tulus, dan ia pun membalasmu dengan cinta dan sikap hormat yang serius. Kondisi semacam itu semakin kuat di antara kalian seiring dengan usia yang semakin bertambah, sehingga dengan izin Allah kalian menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan. Akan tetapi, andaikan cinta tersebut dibangun di atas kecantikan fisik yang disenangi hawa nafsu, niscaya ia akan cepat redup dan layu, serta kehidupan rumah tangga akan berantakan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kemudian, cintamu pada ayah dan ibu merupakan ibadah yang mendapat ganjaran pahala selama dilakukan atas nama Allah Yang Mahakuasa. Tentu saja engkau akan bertambah cinta dan hormat kepada keduanya ketika mereka bertambah tua, serta engkau akan mera- sakan kenikmatan jiwa dan ketenangan kalbu saat melayani, mencium tangan, dan menghargai keduanya dengan penuh ketulusan. Engkau pun berdoa dengan perasaan mulia dan tekad yang luhur tadi agar keduanya diberi umur panjang sehingga engkau meraih tambahan pahala. Akan tetapi, kalau cinta dan penghormatan tadi hanya untuk mendapatkan harta duniawi dan berasal dari dorongan hawa nafsu, maka ia akan melahirkan penderitaan jiwa yang pedih yang lahir dari perasaan rendah dan hina, yaitu merasa tidak senang kepada keduanya, menganggap mereka sebagai beban ketika telah beranjak tua, dan yang paling licik adalah mengharapkan kematian dan menantikan kepergian mereka berdua padahal keduanya telah menjadi sebab keberadaanmu di dunia ini.
'''Peder ve valideye karşı muhabbetin,''' Cenab-ı Hak hesabına olduğu için hem bir ibadet hem de onlar ihtiyarlandıkça hürmet ve muhabbeti ziyadeleştirirsin. En âlî bir his ile en merdane bir himmet ile onların tûl-ü ömrünü ciddi arzu edip bekalarına dua etmek, tâ onların yüzünden daha ziyade sevap kazanayım diye samimi hürmetle onların elini öpmek, ulvi bir lezzet-i ruhanî almaktır. Yoksa nefsanî, dünya itibarıyla olsa onlar ihtiyar oldukları ve sana bâr olacak bir vaziyete girdikleri zaman; en süflî ve en alçak bir his ile vücudlarını istiskal etmek, sebeb-i hayatın olan o muhterem zatların mevtlerini arzu etmek gibi vahşi, kederli, ruhanî bir elemdir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">