78.339
düzenleme
("Kemudian, cintamu pada ayah dan ibu merupakan ibadah yang mendapat ganjaran pahala selama dilakukan atas nama Allah Yang Mahakuasa. Tentu saja engkau akan bertambah cinta dan hormat kepada keduanya ketika mereka bertambah tua, serta engkau akan mera- sakan kenikmatan jiwa dan ketenangan kalbu saat melayani, mencium tangan, dan menghargai keduanya dengan penuh ketulusan. Engkau pun berdoa dengan perasaan mulia dan tekad yang luhur tadi agar keduanya diber..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Adapun kecintaanmu kepada anakanakmu tercinta yang Allah titipkan kepada penjagaan dan pendidikanmu merupakan cinta yang membahagiakan dan memberi kenikmatan. Jika engkau merasakan hal tersebut, engkau tidak akan bersedih dengan musibah yang menimpa mereka dan tidak akan meratapi kematian mereka. Pasalnya, seperti yang telah kami jelaskan bahwa Pencipta mereka Maha Penyayang lagi Maha Bijaksana, maka engkau bisa berkata bahwa, “Kematian merupakan kebah..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
826. satır: | 826. satır: | ||
Kemudian, cintamu pada ayah dan ibu merupakan ibadah yang mendapat ganjaran pahala selama dilakukan atas nama Allah Yang Mahakuasa. Tentu saja engkau akan bertambah cinta dan hormat kepada keduanya ketika mereka bertambah tua, serta engkau akan mera- sakan kenikmatan jiwa dan ketenangan kalbu saat melayani, mencium tangan, dan menghargai keduanya dengan penuh ketulusan. Engkau pun berdoa dengan perasaan mulia dan tekad yang luhur tadi agar keduanya diberi umur panjang sehingga engkau meraih tambahan pahala. Akan tetapi, kalau cinta dan penghormatan tadi hanya untuk mendapatkan harta duniawi dan berasal dari dorongan hawa nafsu, maka ia akan melahirkan penderitaan jiwa yang pedih yang lahir dari perasaan rendah dan hina, yaitu merasa tidak senang kepada keduanya, menganggap mereka sebagai beban ketika telah beranjak tua, dan yang paling licik adalah mengharapkan kematian dan menantikan kepergian mereka berdua padahal keduanya telah menjadi sebab keberadaanmu di dunia ini. | Kemudian, cintamu pada ayah dan ibu merupakan ibadah yang mendapat ganjaran pahala selama dilakukan atas nama Allah Yang Mahakuasa. Tentu saja engkau akan bertambah cinta dan hormat kepada keduanya ketika mereka bertambah tua, serta engkau akan mera- sakan kenikmatan jiwa dan ketenangan kalbu saat melayani, mencium tangan, dan menghargai keduanya dengan penuh ketulusan. Engkau pun berdoa dengan perasaan mulia dan tekad yang luhur tadi agar keduanya diberi umur panjang sehingga engkau meraih tambahan pahala. Akan tetapi, kalau cinta dan penghormatan tadi hanya untuk mendapatkan harta duniawi dan berasal dari dorongan hawa nafsu, maka ia akan melahirkan penderitaan jiwa yang pedih yang lahir dari perasaan rendah dan hina, yaitu merasa tidak senang kepada keduanya, menganggap mereka sebagai beban ketika telah beranjak tua, dan yang paling licik adalah mengharapkan kematian dan menantikan kepergian mereka berdua padahal keduanya telah menjadi sebab keberadaanmu di dunia ini. | ||
Adapun kecintaanmu kepada anakanakmu tercinta yang Allah titipkan kepada penjagaan dan pendidikanmu merupakan cinta yang membahagiakan dan memberi kenikmatan. Jika engkau merasakan hal tersebut, engkau tidak akan bersedih dengan musibah yang | |||
menimpa mereka dan tidak akan meratapi kematian mereka. Pasalnya, seperti yang telah kami jelaskan bahwa Pencipta mereka Maha Penyayang lagi Maha Bijaksana, maka engkau bisa berkata bahwa, “Kematian merupakan kebahagiaan bagi mereka”. Dengan demikian, engkau selamat dari pedihnya perpisahan dan engkau berfikir bahwa rahmat Tuhan tercurah padamu. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme