82.698
düzenleme
("Jadi, perayaan ini dimaksudkan untuk sampai kepada kebahagiaan paling agung, mahkamah agung, dan tujuan mulia yang tak terlihat oleh kita." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Namun, karena kerajaan inisebagaimana diketahuitak mampu menampakkan berbagai hakikat hikmah, perhatian, rahmat, dan keadilannya, kalau dalam pusat kerajaannya tidak terdapat istana kekal, tempat istimewa yang abadi, serta tempat tinggal yang nyaman dan permanen berikut penduduk dan rakyatnya yang bahagia di mana ia menjadi tempat terwujudnya hikmah, perhatian, rahmat, dan keadilan-Nya, berarti hikmah, perhatian, rahmat, serta berbagai petunjuk keadilan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
133. satır: | 133. satır: | ||
Jadi, perayaan ini dimaksudkan untuk sampai kepada kebahagiaan paling agung, mahkamah agung, dan tujuan mulia yang tak terlihat oleh kita. | Jadi, perayaan ini dimaksudkan untuk sampai kepada kebahagiaan paling agung, mahkamah agung, dan tujuan mulia yang tak terlihat oleh kita. | ||
'''Gambaran Kesebelas''' | |||
Wahai teman yang keras kepala, mari kita naik pesawat atau kereta. Kita pergi ke wilayah Timur dan Barat—yakni ke masa lalu dan masa mendatangguna menyaksikan sejumlah mukjizat yang ditampilkan sang raja di seluruh tempat. Berbagai hal menakjubkan seperti pameran, medan ujian, atau istana yang kita saksikan ada di setiap tempat. Hanya saja, bentuk dan konstruksinya berbeda. Wahai sahabatku, perhatikan ini dengan cermat untuk melihat sejauh mana kerapian hikmah yang tampak, tanda perhatian yang sangat jelas, ukuran tanda keadilan, serta tingkat kemunculan buah rahmat yang luas di tempat yang terus berganti, medan yang fana dan pameran yang tak kekal ini. Siapa yang masih memiliki mata hati, tentu ia akan memahami dengan yakin bahwa tidak ada hikmah yang lebih sempurna daripada hikmah sang raja, tidak ada perhatian yang lebih indah dari-pada perhatiannya, tidak ada rahmat yang lebih komprehensif dari- pada rahmatnya, serta tidak ada keadilan yang lebih agung daripada keadilannya. | |||
Namun, karena kerajaan inisebagaimana diketahuitak mampu menampakkan berbagai hakikat hikmah, perhatian, rahmat, dan keadilannya, kalau dalam pusat kerajaannya tidak terdapat istana kekal, tempat istimewa yang abadi, serta tempat tinggal yang nyaman dan permanen berikut penduduk dan rakyatnya yang bahagia di mana ia menjadi tempat terwujudnya hikmah, perhatian, rahmat, dan keadilan-Nya, berarti hikmah, perhatian, rahmat, serta berbagai petunjuk keadilan yang tampak jelas ini harus diingkari. Pengingkaran terhadap semuanya hanya terwujud lewat satu kebodohan nyata layaknya orang yang melihat sinar matahari lalu mengingkari keberadaan matahari itu sendiri di siang bolong. Hal itu juga berarti bahwa pihak yang melakukan semua proses yang berhias hikmah, perbuatan yang mengarah kepada tujuan mulia, serta kebajikan yang dipenuhi rahmat melakukannya dengan sia-sia dan percuma. Sungguh ini sangat tidak mungkin. Ini merupakan bentuk pembalikan fakta. Ini mustahil dalam pandangan semua kalangan berakal, selain kaum sofis yang meng- ingkari wujud segala sesuatu; bahkan wujud mereka sendiri. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme