İçeriğe atla

Onuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Pasalnya, jika sesuatu bisa melihat berarti ia memiliki kehidupan. Andaikan ia memiliki pendengaran, itu menjadi tanda kehidupan. Kalau ada kalam dan ucapan, itu menunjukkan adanya kehidupan. Jika terdapat pilihan dan kehendak, hal itu wujud kehidupan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
(" Hal yang sama terjadi pada kilau makhluk yang terdapat di permukaan bumi dan di lautan yang terwujud dengan qudrah Ilahi dan dengan manifestasi nama al-Muhyî (Yang Maha Menghidupkan) milik al-Hayy (Yang Mahahidup) dan al-Qayyûm (Yang Berdiri sendiri). Sementara padamnya kilau tadi di balik tirai gaib untuk memberi- kan kesempatan kepada yang menyusulnya—setelah ia berulang kali mengucap Yâ Hayyu—tidak lain merupakan bukti dan petunjuk adanya kehi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Pasalnya, jika sesuatu bisa melihat berarti ia memiliki kehidupan. Andaikan ia memiliki pendengaran, itu menjadi tanda kehidupan. Kalau ada kalam dan ucapan, itu menunjukkan adanya kehidupan. Jika terdapat pilihan dan kehendak, hal itu wujud kehidupan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
806. satır: 806. satır:
  Hal yang sama terjadi pada kilau makhluk yang terdapat di permukaan bumi dan di lautan yang terwujud dengan qudrah Ilahi dan dengan manifestasi nama al-Muhyî (Yang Maha Menghidupkan) milik al-Hayy (Yang Mahahidup) dan al-Qayyûm (Yang Berdiri sendiri). Sementara padamnya kilau tadi di balik tirai gaib untuk memberi- kan kesempatan kepada yang menyusulnya—setelah ia berulang kali mengucap Yâ Hayyu—tidak lain merupakan bukti dan petunjuk adanya kehidupan abadi dan keniscayaan wujud Allah.Demikian pula seluruh dalil yang menjadi saksi atas pengetahuan Ilahi di mana jejak-jejaknya tampak dari penataan entitas; seluruh petunjuk yang menegaskan keberadaan qudrah yang bekerja di alam ini; seluruh tanda dan mukjizat yang menetapkan risalah di mana ia menjadi orbit kalam dan wahyu Ilahi; semua bukti dan dalil tersebut yang menunjukkan tujuh sifat Ilahi yang mulia juga menjadi saksi atas kehidupan al-Hayy al-Qayyûm, Allah.
  Hal yang sama terjadi pada kilau makhluk yang terdapat di permukaan bumi dan di lautan yang terwujud dengan qudrah Ilahi dan dengan manifestasi nama al-Muhyî (Yang Maha Menghidupkan) milik al-Hayy (Yang Mahahidup) dan al-Qayyûm (Yang Berdiri sendiri). Sementara padamnya kilau tadi di balik tirai gaib untuk memberi- kan kesempatan kepada yang menyusulnya—setelah ia berulang kali mengucap Yâ Hayyu—tidak lain merupakan bukti dan petunjuk adanya kehidupan abadi dan keniscayaan wujud Allah.Demikian pula seluruh dalil yang menjadi saksi atas pengetahuan Ilahi di mana jejak-jejaknya tampak dari penataan entitas; seluruh petunjuk yang menegaskan keberadaan qudrah yang bekerja di alam ini; seluruh tanda dan mukjizat yang menetapkan risalah di mana ia menjadi orbit kalam dan wahyu Ilahi; semua bukti dan dalil tersebut yang menunjukkan tujuh sifat Ilahi yang mulia juga menjadi saksi atas kehidupan al-Hayy al-Qayyûm, Allah.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pasalnya, jika sesuatu bisa melihat berarti ia memiliki kehidupan. Andaikan ia memiliki pendengaran, itu menjadi tanda kehidupan. Kalau ada kalam dan ucapan, itu menunjukkan adanya kehidupan. Jika terdapat pilihan dan kehendak, hal itu wujud kehidupan.
Çünkü nasıl bir şeyde görmek varsa hayatı da vardır. İşitmek varsa hayatın alâmetidir. Söylemek varsa hayatın vücuduna işaret eder. İhtiyar, irade varsa hayatı gösterir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">