İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Jika engkau ingin melakukan perbandingan antara hikmah al- Qur’an dan hikmah ilmu-ilmu filsafat, serta ingin mengetahui pelajaran dan nasihat yang dapat diambil dari keduanya, lalu engkau ingin menelaah pengetahuan yang terkandung di dalamnya, maka perhati- kan hal berikut ini." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("“Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman...” (QS. al-Isrâ [17]: 82).“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya…”(QS. Yâsîn [36]: 69)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Jika engkau ingin melakukan perbandingan antara hikmah al- Qur’an dan hikmah ilmu-ilmu filsafat, serta ingin mengetahui pelajaran dan nasihat yang dapat diambil dari keduanya, lalu engkau ingin menelaah pengetahuan yang terkandung di dalamnya, maka perhati- kan hal berikut ini." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
6. satır: 6. satır:
(QS. al-Isrâ [17]: 82).“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya…”(QS. Yâsîn [36]: 69).
(QS. al-Isrâ [17]: 82).“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya…”(QS. Yâsîn [36]: 69).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau ingin melakukan perbandingan antara hikmah al- Qur’an dan hikmah ilmu-ilmu filsafat, serta ingin mengetahui pelajaran dan nasihat yang dapat diambil dari keduanya, lalu engkau ingin menelaah pengetahuan yang terkandung di dalamnya, maka perhati- kan hal berikut ini.
Kur’an-ı Hakîm ile felsefe ulûmunun mahsul-ü hikmetlerini, ders-i ibretlerini, derece-i ilimlerini muvazene etmek istersen şu gelecek sözlere dikkat et!
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dengan gaya penjelasannya yang demikian kuat, al-Qur’an menyingkap tabir “kelumrahan” yang membungkus seluruh entitas di mana ia hanya disebut sebagai hal yang biasa dan lumrah, padahal merupakan tanda-tanda kekuasaan yang luar biasa. Dengan menying- kap tabir di atas, al-Qur’an mengungkap sejumlah hakikat menakjubkan kepada seluruh makhluk yang memiliki perasaan. Al-Qur’an menarik perhatian mereka kepada berbagai hal yang sangat penting untuk dijadikan sebagai pelajaran. Ia membuka khazanah ilmu yang tak pernah lekang di hadapan akal.
İşte Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan’ın bütün kâinattaki âdiyat namıyla yâd olunan, hârikulâde ve birer mu’cize-i kudret olan mevcudat üstündeki âdet ve ülfet perdesini keskin beyanatıyla yırtıp, o hakaik-i acibeyi zîşuura açıp, nazar-ı ibretlerini celbedip ukûle tükenmez bir hazine-i ulûm açar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebaliknya, hikmah filsafat justru menutupi seluruh tanda-tan- da kekuasaan Ilahi dan menguburnya di bawah tirai “kelumrahan” sehingga semuanya dilalui tanpa mendapat perhatian. Yang mendapat perhatian hanya sejumlah hal langka yang berada di luar keteraturan penciptaan dan fitrah yang sempurna dengan anggapan bahwa ia merupakan sampel hikmah yang memiliki keunikan.
Felsefe hikmeti ise bütün hârikulâde olan mu’cizat-ı kudreti, âdet perdesi içinde saklayıp cahilane ve lâkaydane üstünde geçer. Yalnız hârikulâdelikten düşen ve intizam-ı hilkatten huruç eden ve kemal-i fıtrattan sukut eden nadir fertleri nazar-ı dikkate arz eder, onları birer ibretli hikmet diye zîşuura takdim eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">