86.342
düzenleme
("“Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman...” (QS. al-Isrâ [17]: 82).“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya…”(QS. Yâsîn [36]: 69)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
("Jika engkau ingin melakukan perbandingan antara hikmah al- Qur’an dan hikmah ilmu-ilmu filsafat, serta ingin mengetahui pelajaran dan nasihat yang dapat diambil dari keduanya, lalu engkau ingin menelaah pengetahuan yang terkandung di dalamnya, maka perhati- kan hal berikut ini." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
6. satır: | 6. satır: | ||
(QS. al-Isrâ [17]: 82).“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya…”(QS. Yâsîn [36]: 69). | (QS. al-Isrâ [17]: 82).“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya…”(QS. Yâsîn [36]: 69). | ||
Jika engkau ingin melakukan perbandingan antara hikmah al- Qur’an dan hikmah ilmu-ilmu filsafat, serta ingin mengetahui pelajaran dan nasihat yang dapat diambil dari keduanya, lalu engkau ingin menelaah pengetahuan yang terkandung di dalamnya, maka perhati- kan hal berikut ini. | |||
Dengan gaya penjelasannya yang demikian kuat, al-Qur’an menyingkap tabir “kelumrahan” yang membungkus seluruh entitas di mana ia hanya disebut sebagai hal yang biasa dan lumrah, padahal merupakan tanda-tanda kekuasaan yang luar biasa. Dengan menying- kap tabir di atas, al-Qur’an mengungkap sejumlah hakikat menakjubkan kepada seluruh makhluk yang memiliki perasaan. Al-Qur’an menarik perhatian mereka kepada berbagai hal yang sangat penting untuk dijadikan sebagai pelajaran. Ia membuka khazanah ilmu yang tak pernah lekang di hadapan akal. | |||
Sebaliknya, hikmah filsafat justru menutupi seluruh tanda-tan- da kekuasaan Ilahi dan menguburnya di bawah tirai “kelumrahan” sehingga semuanya dilalui tanpa mendapat perhatian. Yang mendapat perhatian hanya sejumlah hal langka yang berada di luar keteraturan penciptaan dan fitrah yang sempurna dengan anggapan bahwa ia merupakan sampel hikmah yang memiliki keunikan. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme