82.619
düzenleme
("Jika engkau ingin melakukan perbandingan antara hikmah al- Qur’an dan hikmah ilmu-ilmu filsafat, serta ingin mengetahui pelajaran dan nasihat yang dapat diambil dari keduanya, lalu engkau ingin menelaah pengetahuan yang terkandung di dalamnya, maka perhati- kan hal berikut ini." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Contoh lain adalah penghidupan seluruh binatang kecil yang be- rasal dari khazanah gaib yang terwujud dengan sangat rapi di mana ia mencerminkan salah satu mukjizat rahmat Allah yang paling halus dan komprehensif di alam wujud. Filsafat melihatnya sebagai suatu hal yang biasa sehingga tertutupi oleh tabir kekufuran. Ia hanya melihat penghidupan serangga yang jauh dari kelompoknya, dan hidup sendirian dalam keterasingan di dalam lautan. Binatang tersebut..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
12. satır: | 12. satır: | ||
Sebaliknya, hikmah filsafat justru menutupi seluruh tanda-tan- da kekuasaan Ilahi dan menguburnya di bawah tirai “kelumrahan” sehingga semuanya dilalui tanpa mendapat perhatian. Yang mendapat perhatian hanya sejumlah hal langka yang berada di luar keteraturan penciptaan dan fitrah yang sempurna dengan anggapan bahwa ia merupakan sampel hikmah yang memiliki keunikan. | Sebaliknya, hikmah filsafat justru menutupi seluruh tanda-tan- da kekuasaan Ilahi dan menguburnya di bawah tirai “kelumrahan” sehingga semuanya dilalui tanpa mendapat perhatian. Yang mendapat perhatian hanya sejumlah hal langka yang berada di luar keteraturan penciptaan dan fitrah yang sempurna dengan anggapan bahwa ia merupakan sampel hikmah yang memiliki keunikan. | ||
Misalnya, manusia sempurna yang memiliki bentuk terbaik di mana ia mengumpulkan seluruh tanda-tanda kekuasaan Ilahi yang luar biasa, dilihat oleh filsafat sebagai suatu hal yang biasa. Sementara ia mengarahkan perhatian kepada manusia cacat yang fisiknya tak sempurna. Misalnya, orang yang memiliki tiga kaki atau dua kepala. Hal- hal seperti itu yang dianggap menarik dan mengundang rasa takjub. | |||
Contoh lain adalah penghidupan seluruh binatang kecil yang be- rasal dari khazanah gaib yang terwujud dengan sangat rapi di mana ia mencerminkan salah satu mukjizat rahmat Allah yang paling halus dan komprehensif di alam wujud. Filsafat melihatnya sebagai suatu hal yang biasa sehingga tertutupi oleh tabir kekufuran. Ia hanya melihat penghidupan serangga yang jauh dari kelompoknya, dan hidup sendirian dalam keterasingan di dalam lautan. Binatang tersebut bergantung kepada dedaunan hijau yang terdapat di sana sehingga membuat para nelayan iba dan kasihan, bahkan membuat mereka menangis dan sedih.(*<ref>*Peristiwa ini benar-benar terjadi di Amerika—Penulis.</ref>) | |||
Lewat contoh di atas engkau bisa menyaksikan kekayaan al- Qur’an yang tak terhingga dalam mengenal Allah di medan ilmu dan pengetahuan, serta kegagalan dan kekeringan filsafat dalam hal ilmu dan mengenal Tuhan Sang Pencipta. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme