İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai orang yang sedang diuji dengan kesenangan dan kenikmatan dunia!" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Selama kematian ada, lalu ajal terhijab oleh tirai kegaiban di mana ia bisa menjemput kita kapan saja, sementara pintu kubur tidak pernah tertutup, kemudian umat manusia memasukinya rombongan demi rombongan, dan kematian itu sendiri bagi kaum mukmin adalah tiket pembebasan dari eksekusi hukuman mati sebagaimana dijelaskan lewat hakikat qur’ani, namun bagi kaum sesat dan bodoh ia laksana kemusnahan abadi seperti yang mereka saksikan di mana ia merupakan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai orang yang sedang diuji dengan kesenangan dan kenikmatan dunia!" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
169. satır: 169. satır:
adalah yang bersyukur kepada Tuhan seraya bersabar di dalam penjara, memanfaatkan waktu sebaik mungkin, mengabdikan diri kepada al-Qur’an dan iman, serta mengambil pelajaran dari Risalah Nur.
adalah yang bersyukur kepada Tuhan seraya bersabar di dalam penjara, memanfaatkan waktu sebaik mungkin, mengabdikan diri kepada al-Qur’an dan iman, serta mengambil pelajaran dari Risalah Nur.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai orang yang sedang diuji dengan kesenangan dan kenikmatan dunia!
Ey zevk ve lezzete müptela insan! Ben yetmiş beş yaşımda binler tecrübelerle ve hüccetlerle ve hâdiselerle aynelyakîn bildim ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Selama 75 tahun usia yang kujalani, dan dengan ribuan pengalaman yang kudapat sepanjang hidup serta dengan berbagai peristiwa yang terjadi padaku, aku menyadari penuh bahwa kenikmatan hakiki, kesenangan yang tak berhias derita, kegembiraan yang tidak disertai duka, dan kebahagiaan sempurna dalam hidup hanya terletak pada iman dan dalam wilayah hakikatnya. Tanpa iman, satu kesenangan duniawi mengandung banyak derita. Kalaupun dunia memberimu kenikmatan seukuran biji anggur, ia akan menamparmu sepuluh kali seraya melenyapkan kenikmatan hidup yang ada.
'''Hakiki zevk ve elemsiz lezzet ve kedersiz sevinç ve hayattaki saadet yalnız imandadır ve iman hakikatleri dairesinde bulunur. Yoksa dünyevî bir lezzette çok elemler var. Bir üzüm tanesini yedirir, on tokat vurur gibi hayatın lezzetini kaçırır.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai orang-orang malang yang mendekam di penjara!
Ey hapis musibetine düşen bîçareler! Madem dünyanız ağlıyor ve hayatınız acılaştı; çalışınız, âhiretiniz dahi ağlamasın ve hayat-ı bâkiyeniz gülsün, tatlılaşsın, hapisten istifade ediniz. Nasıl bazen ağır şerait altında düşman karşısında bir saat nöbet, bir sene ibadet hükmüne geçebilir. Öyle de sizin bu ağır şerait altında her bir saat ibadet zahmeti, çok saatler olup o zahmetleri rahmetlere çevirir.
Selama dunia kalian menyedihkan, serta hidup kalian penuh dengan derita dan musibah, maka kerahkan seluruh potensi yang ada agar akhirat kalian tidak sengsara dan agar kehidupan abadi kalian bahagia. Manfaatkanlah kesempatan ini wahai saudaraku. Sebab, sebagaimana berjaga di perbatasan musuh selama satu jam dalam kondisi sulit dapat berubah menjadi satu tahun ibadah, maka setiap jam yang kalian jalani di penjara akan berubah menjadi sekian banyak jam selama kalian menunaikan ibadah. Ketika itulah beban derita dan kesulitan akan berubah menjadi rahmat dan ampunan.
</div>