İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"'''Kedua''' Risalah Nur telah memperlihatkan pengabdiannya laksana pedang berlian yang tajam di tangan mukjizat terbesar ini sehingga mampu membungkam musuh yang keras kepala dan membuat mereka menyerah. Ia menunaikan tugasnya di hadapan khazanah al-Qur’an sebagai mukjizat yang cemerlang di mana berhasil menyinari kalbu, roh, dan perasaan seraya mengobati semuanya dengan ampuh. Hal ini tidak aneh karena misi Risalah Nur mengajak kepada al-Qur’an, han..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Pertama''' Umat manusia sangat menderita akibat bencana Perang Du- nia terakhir. Mereka merasakan berbagai bentuk kezaliman yang paling hebat serta beragam bentuk despotisme disertai kehancuran di seluruh penjuru bumi. Ratusan orang baik menjadi korban kejahatan satu orang. Pihak yang kalah berada dalam kondisi duka dan keputusasaan. Sementara pihak yang menang merasa tersiksa karena tidak mampu memperbaiki kehancuran yang demikian parah disertai pera..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("'''Kedua''' Risalah Nur telah memperlihatkan pengabdiannya laksana pedang berlian yang tajam di tangan mukjizat terbesar ini sehingga mampu membungkam musuh yang keras kepala dan membuat mereka menyerah. Ia menunaikan tugasnya di hadapan khazanah al-Qur’an sebagai mukjizat yang cemerlang di mana berhasil menyinari kalbu, roh, dan perasaan seraya mengobati semuanya dengan ampuh. Hal ini tidak aneh karena misi Risalah Nur mengajak kepada al-Qur’an, han..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
258. satır: 258. satır:
Sebab, tidak ada dan tidak akan pernah ada yang dapat menandingi al-Qur’an dalam menyelesaikan persoalan, serta tidak ada yang dapat menggantikan mukjizat terbesar ini sama sekali.
Sebab, tidak ada dan tidak akan pernah ada yang dapat menandingi al-Qur’an dalam menyelesaikan persoalan, serta tidak ada yang dapat menggantikan mukjizat terbesar ini sama sekali.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Kedua'''
'''Sâniyen:''' Madem Risale-i Nur, bu mu’cize-i kübranın elinde bir elmas kılınç hükmünde hizmetini göstermiş ve muannid düşmanlarını teslime mecbur etmiş. Hem kalbi hem ruhu hem hissiyatı tam tenvir edecek ve ilaçlarını verecek bir tarzda hazine-i Kur’aniyenin dellâllığını yapan ve ondan başka me’hazi ve mercii olmayan ve bir mu’cize-i maneviyesi bulunan Risale-i Nur, o vazifeyi tam yapıyor ve aleyhindeki dehşetli propagandalara ve gayet muannid zındıklara tam galebe çalmış ve dalaletin en sert kuvvetli kalesi olan tabiatı, Tabiat Risalesi’yle parça parça etmiş ve gafletin en kalın ve boğucu ve geniş daire-i âfakında ve fennin en geniş perdelerinde Asâ-yı Musa’daki Meyve’nin Altıncı Meselesi ve Birinci, İkinci, Üçüncü, Sekizinci Hüccetleriyle gayet parlak bir tarzda gafleti dağıtıp nur-u tevhidi göstermiş.
Risalah Nur telah memperlihatkan pengabdiannya laksana pedang berlian yang tajam di tangan mukjizat terbesar ini sehingga mampu membungkam musuh yang keras kepala dan membuat mereka menyerah. Ia menunaikan tugasnya di hadapan khazanah al-Qur’an sebagai mukjizat yang cemerlang di mana berhasil menyinari kalbu, roh, dan perasaan seraya mengobati semuanya dengan ampuh. Hal ini tidak aneh karena misi Risalah Nur mengajak kepada al-Qur’an, hanya bersumber dari limpahannya, serta hanya merujuk kepadanya.Karena telah menunaikan perannya dengan sangat baik, maka pada saat yang sama ia berhasil mengalahkan berbagai propaganda musuh yang tendensius dan zalim. Ia berhasil membungkam kaum zindik yang paling menentang. Ia berhasil menghancurkan benteng paling kuat yang melindungi kesesatan, yaitu “filsafat materialisme” lewat “Risalah Thabî’ah”. Ia juga menghapus kealpaan dan memperlihatkan cahaya tauhid di ranah sains modern yang paling luas dan kegelapan yang paling pekat lewat persoalan keenam dari risalah ats-Tsamarah (Cahaya Iman dari Bilik Tahanan), serta lewat argumen pertama, kedua, ketiga, dan kedelapan dari risalah “Tongkat Musa”.
</div>