İçeriğe atla

Otuz Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Demikianlah, segala sesuatu menjadi jendela tauhid yang besar sehingga semuanya disandarkan kepada Dzat Yang Maha Esa. Segala sesuatu, terutama makhluk hidup, memiliki ukiran yang penuh hikmah dan kreasi yang menakjubkan di mana Dzat Yang telah menciptanya dalam bentuk seperti itu mampu menciptakan segala sesuatu. Dengan kata lain, sosok yang tidak mampu mencipta segala sesuatu, tidak mungkin dapat menciptakan sesuatu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Dari pandangan tersebut, muncullah hakikat berikut ini:Sebagaimana setiap stempel pada sebuah surat menjadi tanda pengenal si pemiliki surat tersebut, maka segala sesuatu ibarat stempel yang menyandarkan semua hal yang meliputinya kepada Penciptanya. Jadi, sebuah ciptaan ibarat stempel, sementara segala sesuatu yang ada disekelilingnya adalah surat milik pencipta stempel tersebut." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Demikianlah, segala sesuatu menjadi jendela tauhid yang besar sehingga semuanya disandarkan kepada Dzat Yang Maha Esa. Segala sesuatu, terutama makhluk hidup, memiliki ukiran yang penuh hikmah dan kreasi yang menakjubkan di mana Dzat Yang telah menciptanya dalam bentuk seperti itu mampu menciptakan segala sesuatu. Dengan kata lain, sosok yang tidak mampu mencipta segala sesuatu, tidak mungkin dapat menciptakan sesuatu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
503. satır: 503. satır:
Dari pandangan tersebut, muncullah hakikat berikut ini:Sebagaimana setiap stempel pada sebuah surat menjadi tanda pengenal si pemiliki surat tersebut, maka segala sesuatu ibarat stempel yang menyandarkan semua hal yang meliputinya kepada Penciptanya. Jadi, sebuah ciptaan ibarat stempel, sementara segala sesuatu yang ada disekelilingnya adalah surat milik pencipta stempel tersebut.
Dari pandangan tersebut, muncullah hakikat berikut ini:Sebagaimana setiap stempel pada sebuah surat menjadi tanda pengenal si pemiliki surat tersebut, maka segala sesuatu ibarat stempel yang menyandarkan semua hal yang meliputinya kepada Penciptanya. Jadi, sebuah ciptaan ibarat stempel, sementara segala sesuatu yang ada disekelilingnya adalah surat milik pencipta stempel tersebut.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, segala sesuatu menjadi jendela tauhid yang besar sehingga semuanya disandarkan kepada Dzat Yang Maha Esa. Segala sesuatu, terutama makhluk hidup, memiliki ukiran yang penuh hikmah dan kreasi yang menakjubkan di mana Dzat Yang telah menciptanya dalam bentuk seperti itu mampu menciptakan segala sesuatu. Dengan kata lain, sosok yang tidak mampu mencipta segala sesuatu, tidak mungkin dapat menciptakan sesuatu.
Demek her bir şeyde, hususan zîhayatlarda öyle hârika bir nakış, öyle mu’cizekâr bir sanat var ki onu öyle yapan ve öyle manidar nakşeden, bütün eşyayı yapabilir ve bütün eşyayı yapan, elbette o olacaktır. Demek bütün eşyayı yapamayan, bir tek şeyi icad edemez.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">