82.619
düzenleme
Değişiklik özeti yok |
("Suatu hari kami pergi bersama sejumlah teman di antara yang hadir di tempat ini untuk mengunjungi seorang ulama mulia yang telah berkhidmah selama 25 tahun di Kementerian Pertahanan Nasional. Saat kami berada di sisinya, ia bercerita tentang Ustadz Nursi dengan berkata, “Cukup bagimu membaca koleksi Risalah Nur dengan tekun dan konsisten sampai bisa memahami siapa sosok Badiuzzaman. Di sini aku akan memberikan kepada kalian sebuah contoh kemampuannya y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
146. satır: | 146. satır: | ||
Badiuzzaman dalam dakwah Risalah Nur memiliki sikap tenang, jujur, loyal, teguh, kokoh, dan ikhlas. Karena itu, kezaliman, penindasan, serangan, dan pembatasan yang dilakukan oleh musuh, serta kefakiran dan kemiskinan yang beliau alami, tidak mampu menghen- tikan dakwahnya atau membuat beliau ragu terhadap apa yang beliau lakukan. | Badiuzzaman dalam dakwah Risalah Nur memiliki sikap tenang, jujur, loyal, teguh, kokoh, dan ikhlas. Karena itu, kezaliman, penindasan, serangan, dan pembatasan yang dilakukan oleh musuh, serta kefakiran dan kemiskinan yang beliau alami, tidak mampu menghen- tikan dakwahnya atau membuat beliau ragu terhadap apa yang beliau lakukan. | ||
Pada masa mudanya yang disebut “Said Lama”, Said Nursi men- dalami bidang filsafat. Dalam bidang tersebut, berkat limpahan pengetahuan al-Qur’an al-Hakim, beliau mengungguli para filsuf Barat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, serta para ahli hikmah dari Timur semacam Ibnu Sina, Ibnu Rusydi dan al-Farabi. Dalam Risalah Nur beliau menegaskan bahwa tidak ada penyelamat dan pembimbing hakiki selain al-Qur’an. Siapa yang ragu terhadap sejumlah hakikat ini bisa menghilangkan keraguannya tersebut selama Ustadz masih hidup. | |||
Said Nursi memilih pengabdian terhadap al-Qur’an dan iman sebagai jalan hidupnya. Beliau melakukannya secara sempurna dengan mencari rida Allah semata tanpa mengharap manfaat materil atau maknawi dalam bentuk apapun. Juga tanpa menginginkan makam spiritual apapun seperti kewalian dan sejenisnya. Bahkan beliau mera- sa sangat keberatan dengan kedudukan tinggi yang diberikan oleh sejumlah ulama ahli basirah yang menyebut beliau sebagai “Penyelamat agama dan politik yang dinantikan.” Beliau menolak dengan tegas dan mengatakan bahwa beliau hanyalah pelayan al-Qur’an semata. Dia meyakini dan mengutarakan bahwa dirinya merupakan teman belajar bagi tullabunnur. | |||
Said | |||
Suatu hari kami pergi bersama sejumlah teman di antara yang hadir di tempat ini untuk mengunjungi seorang ulama mulia yang telah berkhidmah selama 25 tahun di Kementerian Pertahanan Nasional. Saat kami berada di sisinya, ia bercerita tentang Ustadz Nursi dengan berkata, “Cukup bagimu membaca koleksi Risalah Nur dengan tekun dan konsisten sampai bisa memahami siapa sosok Badiuzzaman. Di sini aku akan memberikan kepada kalian sebuah contoh kemampuannya yang istimewa. Berkat sosok makanwi Risalah Nur, Badiuzzaman tidak hanya mampu menata sebuah negara. Bahkan andai ia menerima kendali kepemimpinan seluruh bangsa, insya Allah ia mampu menata dan mengantarnya menuju keselamatan dan kebahagiaan.” Ya, Badiuzzaman memiliki fitrah yang langka. Meskipun demikian, be- liau melarang dirinya dan murid-muridnya dari melakukan aktivitas politik sejak 25 tahun yang lalu. Beliau juga tidak sibuk dengan urusan-urusan duniawi. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme