İçeriğe atla

Konferans/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Suatu hari kami pergi bersama sejumlah teman di antara yang hadir di tempat ini untuk mengunjungi seorang ulama mulia yang telah berkhidmah selama 25 tahun di Kementerian Pertahanan Nasional. Saat kami berada di sisinya, ia bercerita tentang Ustadz Nursi dengan berkata, “Cukup bagimu membaca koleksi Risalah Nur dengan tekun dan konsisten sampai bisa memahami siapa sosok Badiuzzaman. Di sini aku akan memberikan kepada kalian sebuah contoh kemampuannya y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
Değişiklik özeti yok
("Suatu hari kami pergi bersama sejumlah teman di antara yang hadir di tempat ini untuk mengunjungi seorang ulama mulia yang telah berkhidmah selama 25 tahun di Kementerian Pertahanan Nasional. Saat kami berada di sisinya, ia bercerita tentang Ustadz Nursi dengan berkata, “Cukup bagimu membaca koleksi Risalah Nur dengan tekun dan konsisten sampai bisa memahami siapa sosok Badiuzzaman. Di sini aku akan memberikan kepada kalian sebuah contoh kemampuannya y..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
146. satır: 146. satır:
Badiuzzaman dalam dakwah Risalah Nur memiliki sikap tenang, jujur, loyal, teguh, kokoh, dan ikhlas. Karena itu, kezaliman, penindasan, serangan, dan pembatasan yang dilakukan oleh musuh, serta kefakiran dan kemiskinan yang beliau alami, tidak mampu menghen- tikan dakwahnya atau membuat beliau ragu terhadap apa yang beliau lakukan.
Badiuzzaman dalam dakwah Risalah Nur memiliki sikap tenang, jujur, loyal, teguh, kokoh, dan ikhlas. Karena itu, kezaliman, penindasan, serangan, dan pembatasan yang dilakukan oleh musuh, serta kefakiran dan kemiskinan yang beliau alami, tidak mampu menghen- tikan dakwahnya atau membuat beliau ragu terhadap apa yang beliau lakukan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pada masa mudanya yang disebut “Said Lama”, Said Nursi men- dalami bidang filsafat. Dalam bidang tersebut, berkat limpahan pengetahuan al-Qur’an al-Hakim, beliau mengungguli para filsuf Barat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, serta para ahli hikmah dari Timur semacam Ibnu Sina, Ibnu Rusydi dan al-Farabi. Dalam Risalah Nur beliau menegaskan bahwa tidak ada penyelamat dan pembimbing hakiki selain al-Qur’an. Siapa yang ragu terhadap sejumlah hakikat ini bisa menghilangkan keraguannya tersebut selama Ustadz masih hidup.
Said Nursî, Eski Said tabir ettiği gençliğinde felsefede çok ileri gitmiştir. Garp’ın Sokrat’ı, Eflatun’u, Aristo’su gibi hakikatli feylesofları ve Şark’ın İbn-i Sina, İbn-i Rüşd, Farabi gibi dâhî hükemalarından felsefe ve hikmette Kur’an-ı Hakîm’in feyziyle çok ileri geçmiş ve Kur’an’dan başka halâskâr ve hakiki rehber olmadığını dava etmiş ve Risale-i Nur eserlerinde ispat etmiştir. Bu hakikatlerde şüphesi olan olursa Üstad, âhirete teşrif etmeden bizzat şüphesini izale edebilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Said Nursi memilih pengabdian terhadap al-Qur’an dan iman sebagai jalan hidupnya. Beliau melakukannya secara sempurna dengan mencari rida Allah semata tanpa mengharap manfaat materil atau maknawi dalam bentuk apapun. Juga tanpa menginginkan makam spiritual apapun seperti kewalian dan sejenisnya. Bahkan beliau mera- sa sangat keberatan dengan kedudukan tinggi yang diberikan oleh sejumlah ulama ahli basirah yang menyebut beliau sebagai “Penyelamat agama dan politik yang dinantikan.” Beliau menolak dengan tegas dan mengatakan bahwa beliau hanyalah pelayan al-Qur’an semata. Dia meyakini dan mengutarakan bahwa dirinya merupakan teman belajar bagi tullabunnur.
Said Nursî, Kur’an ve imana hizmet mesleğini ihtiyar edip hiçbir maddî ve manevî menfaat, salahat ve velilik gibi manevî makamları maksat ve gaye etmeden, sırf Cenab-ı Hakk’ın rızası için hizmet yapmıştır. Basîretli ehl-i ilim tarafından bütün Müslümanlarca “Zuhuru beklenen siyasî ve dinî bir halâskârdır.” gibi şahsına verilen yüksek mertebeyi, Bediüzzaman hiddetle reddetmiş, kendisinin ancak Kur’an’ın bir hizmetkârı ve Risale-i Nur talebelerinin bir ders arkadaşı olduğuna inanmış ve beyan etmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Suatu hari kami pergi bersama sejumlah teman di antara yang hadir di tempat ini untuk mengunjungi seorang ulama mulia yang telah berkhidmah selama 25 tahun di Kementerian Pertahanan Nasional. Saat kami berada di sisinya, ia bercerita tentang Ustadz Nursi dengan berkata, “Cukup bagimu membaca koleksi Risalah Nur dengan tekun dan konsisten sampai bisa memahami siapa sosok Badiuzzaman. Di sini aku akan memberikan kepada kalian sebuah contoh kemampuannya yang istimewa. Berkat sosok makanwi Risalah Nur, Badiuzzaman tidak hanya mampu menata sebuah negara. Bahkan andai ia menerima kendali kepemimpinan seluruh bangsa, insya Allah ia mampu menata dan mengantarnya menuju keselamatan dan kebahagiaan.” Ya, Badiuzzaman memiliki fitrah yang langka. Meskipun demikian, be- liau melarang dirinya dan murid-muridnya dari melakukan aktivitas politik sejak 25 tahun yang lalu. Beliau juga tidak sibuk dengan urusan-urusan duniawi.
Millî Müdafaa Vekâletinde yirmi beş sene hizmet görmüş muhterem âlim bir zatın, şimdi aramızda bulunan bir kısım arkadaşlarımızla, evvelki gün ziyaretine gittiğimiz vakit, Bediüzzaman Hazretleri hakkında demişti ki: “Bediüzzaman’ın nasıl bir zat olduğunu anlayabilmek için Risale-i Nur Külliyatı’nı dikkatle, sebatla okumak kâfidir. Size bir misal olarak yalnız dünyevî iktidarı bakımından derim ki: Bediüzzaman, Risale-i Nur’un şahs-ı manevîsiyle yalnız bir devleti değil, dünya yüzündeki milletlerin idaresi ona verilse onları, selâmet ve saadet içinde idare edecek bir iktidar ve inayete mâliktir.” Evet, Bediüzzaman nadire-i hilkattir. Fakat yirmi beş senedir hem kendini hem talebelerini siyasetten men’etmiştir, dünyevî işlerle meşgul değildir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">