İçeriğe atla

Konferans/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Sebagian ulama terdahulu mengomentari sejumlah hukum syariat dan akidah iman dengan berkata, “Semuanya adalah persoalan naql (nash). Kita harus mengimani apa adanya. Pasalnya, akal tidak dapat menjangkaunya.” Faktanya, akal sangat dominan di masa sekarang ini. Karena itu, Badiuzzaman Said Nursi berkata, “Seluruh hukum syariat dan hakikat iman bersifat rasional. Aku siap membuktikannya.” Hal itu benar-benar beliau buktikan dalam Risalah Nur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Selanjutnya iman tidak hanya diperoleh dengan ilmu. Sebab, banyak perangkat halus pada manusia yang memiliki bagian dari iman. Sebagaimana ketika makanan masuk ke dalam lambung ia terbagi dan terdistribusi ke sejumlah urat sesuai dengan masing-masing organ, demikian pula persoalan iman yang datang dari jalur ilmu. Ketika masuk ke dalam akal dan pemahaman, setiap perangkat halus tubuh—seperti ruh, kalbu, sirr, jiwa, dan sejenisnya—mengambil bagian dar..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Sebagian ulama terdahulu mengomentari sejumlah hukum syariat dan akidah iman dengan berkata, “Semuanya adalah persoalan naql (nash). Kita harus mengimani apa adanya. Pasalnya, akal tidak dapat menjangkaunya.” Faktanya, akal sangat dominan di masa sekarang ini. Karena itu, Badiuzzaman Said Nursi berkata, “Seluruh hukum syariat dan hakikat iman bersifat rasional. Aku siap membuktikannya.” Hal itu benar-benar beliau buktikan dalam Risalah Nur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
219. satır: 219. satır:
  Begitulah, Risalah Nur mendapat- kan air di mana saja berada sekaligus mengeluarkannya. Ia memper- pendek jalan yang panjang serta menjamin keselamatan dan sikap istikamah di dalamnya.
  Begitulah, Risalah Nur mendapat- kan air di mana saja berada sekaligus mengeluarkannya. Ia memper- pendek jalan yang panjang serta menjamin keselamatan dan sikap istikamah di dalamnya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagian ulama terdahulu mengomentari sejumlah hukum syariat dan akidah iman dengan berkata, “Semuanya adalah persoalan naql (nash). Kita harus mengimani apa adanya. Pasalnya, akal tidak dapat menjangkaunya.” Faktanya, akal sangat dominan di masa sekarang ini. Karena itu, Badiuzzaman Said Nursi berkata, “Seluruh hukum syariat dan hakikat iman bersifat rasional. Aku siap membuktikannya.” Hal itu benar-benar beliau buktikan dalam Risalah Nur.
Eski hükema, ahkâm-ı şer’iyeden ve akaid-i imaniyeden bazıları için: “Bu nakildir, iman ederiz, akıl buna yetişmez.” demişler. Halbuki bu asırda akıl hükmediyor. Bediüzzaman Said Nursî ise “Bütün ahkâm-ı şer’iye ve hakaik-i imaniye aklîdir. Aklî olduğunu ispata hazırım.” demiş ve Risale-i Nur’da ispat etmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">