77.975
düzenleme
("Sebagian ulama terdahulu mengomentari sejumlah hukum syariat dan akidah iman dengan berkata, “Semuanya adalah persoalan naql (nash). Kita harus mengimani apa adanya. Pasalnya, akal tidak dapat menjangkaunya.” Faktanya, akal sangat dominan di masa sekarang ini. Karena itu, Badiuzzaman Said Nursi berkata, “Seluruh hukum syariat dan hakikat iman bersifat rasional. Aku siap membuktikannya.” Hal itu benar-benar beliau buktikan dalam Risalah Nur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Penyair besar dan kebanggaan kita Muhammad Akif pernah berkata di salah satu majelis sastrawan, “Victor Hugo, Shakespeare, dan Descartes adalah para murid Badiuzzaman dalam hal sastra dan filsafat.”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
221. satır: | 221. satır: | ||
Sebagian ulama terdahulu mengomentari sejumlah hukum syariat dan akidah iman dengan berkata, “Semuanya adalah persoalan naql (nash). Kita harus mengimani apa adanya. Pasalnya, akal tidak dapat menjangkaunya.” Faktanya, akal sangat dominan di masa sekarang ini. Karena itu, Badiuzzaman Said Nursi berkata, “Seluruh hukum syariat dan hakikat iman bersifat rasional. Aku siap membuktikannya.” Hal itu benar-benar beliau buktikan dalam Risalah Nur. | Sebagian ulama terdahulu mengomentari sejumlah hukum syariat dan akidah iman dengan berkata, “Semuanya adalah persoalan naql (nash). Kita harus mengimani apa adanya. Pasalnya, akal tidak dapat menjangkaunya.” Faktanya, akal sangat dominan di masa sekarang ini. Karena itu, Badiuzzaman Said Nursi berkata, “Seluruh hukum syariat dan hakikat iman bersifat rasional. Aku siap membuktikannya.” Hal itu benar-benar beliau buktikan dalam Risalah Nur. | ||
Dalam Risalah Nur terdapat sastra, balagah, dan simplifikasi yang istimewa, Ia memiliki gaya bahasa yang tidak ada bandingannya, menarik dan orisinil. Ya, Badiuzzaman mempunyai gaya bahasa khusus; gaya bahasa yang tidak bisa dianalogikan dan dibandingkan dengan yang lain. Bila ada satu poin yang dirasa tidak sesuai dengan kaidah sastra dan gaya bahasa retorika lainnya, berarti terdapat isyarat lembut atau maksud halus di dalamnya. Corak gaya bahasa semacam ini adalah bentuk yang paling tepat untuk mengungkapkannya. Para ulama juga mengakui bahwa pada awalnya mereka tidak dapat memahami hal-hal semacam itu secara baik. Karenanya, tidak aneh dan tidak perlu diperdebatkan bila orang yang tidak banyak menelaah Risalah Nur pada mulanya tidak dapat memahami sejumlah keunikan dan keistimewaan yang terdapat di dalamya. | |||
Penyair besar dan kebanggaan kita Muhammad Akif pernah berkata di salah satu majelis sastrawan, “Victor Hugo, Shakespeare, dan Descartes adalah para murid Badiuzzaman dalam hal sastra dan filsafat.” | |||
Para sastrawan dan penyair mendendangkan tema-tema perpisahan seraya menangis, mengingat kematian seraya meratap, serta menggambarkan musim gugur dalam kondisi sedih penuh penyesalan. Bahkan sejumlah penyair Arab terkenal berkata: | |||
“Kalaulah bukan karena perpisahan dengan para kekasih, tentu kematian tidak menemukan jalan menuju ruh kita.” | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme