82.698
düzenleme
("Kita sebagai muslim mencari tafsir al-Quran seperti Risalah Nur serta menantikan pembimbing sepertinya. Para tullabunnur yang ikhlas adalah orang-orang yang percaya kepada firman Allah, “Allah sebaik-baik penjaga. Dan Dia Dzat Yang Maha penyayang.” (QS. Yu- suf [12]: 64). Mereka mengamalkannya dan menunaikan pengabdian iman mereka seraya tetap berhati-hati agar tidak jatuh dalam jebakan musuh serta tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk meno..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Ya, para tullabunnur yang senior merupakan relawan yang berkorban untuk iman dan Islam. Mereka menjadi teladan yang baik bagi kita. Mereka telah mewakafkan hidup mereka selama dua puluh lima tahun untuk berkhidmah pada iman lewat Risalah Nur. Mereka mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menyebarkan- nya secara sembunyi-sembunyi meski sampai sekarang mereka harus menghadapi permusuhan dan serangan para musuh agama yang berkhianat." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
||
251. satır: | 251. satır: | ||
Kita sebagai muslim mencari tafsir al-Quran seperti Risalah Nur serta menantikan pembimbing sepertinya. Para tullabunnur yang ikhlas adalah orang-orang yang percaya kepada firman Allah, “Allah sebaik-baik penjaga. Dan Dia Dzat Yang Maha penyayang.” (QS. Yu- suf [12]: 64). Mereka mengamalkannya dan menunaikan pengabdian iman mereka seraya tetap berhati-hati agar tidak jatuh dalam jebakan musuh serta tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk menodai Risalah Nur yang mereka yakini sebagai sesuatu yang lebih mahal dari nyawa mereka. Mereka terus melakukan pengabdian tanpa peduli dengan bahaya yang mengancam diri mereka. Mereka begitu perhatian kepada guru mereka. Bahkan ketika sang guru dimasuk- kan ke dalam penjara dan menghadapi tekanan, saat diberi kesempatan mereka juga sibuk dengan Risalah Nur. Bahkan sebagian mereka menghafal Risalah Nur dengan berkata, “Barangkali mereka mema- sukkanku ke penjara dan melarangku membaca Risalah Nur sehingga aku tidak bisa mempelajari dan mengamalkannya.” | Kita sebagai muslim mencari tafsir al-Quran seperti Risalah Nur serta menantikan pembimbing sepertinya. Para tullabunnur yang ikhlas adalah orang-orang yang percaya kepada firman Allah, “Allah sebaik-baik penjaga. Dan Dia Dzat Yang Maha penyayang.” (QS. Yu- suf [12]: 64). Mereka mengamalkannya dan menunaikan pengabdian iman mereka seraya tetap berhati-hati agar tidak jatuh dalam jebakan musuh serta tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk menodai Risalah Nur yang mereka yakini sebagai sesuatu yang lebih mahal dari nyawa mereka. Mereka terus melakukan pengabdian tanpa peduli dengan bahaya yang mengancam diri mereka. Mereka begitu perhatian kepada guru mereka. Bahkan ketika sang guru dimasuk- kan ke dalam penjara dan menghadapi tekanan, saat diberi kesempatan mereka juga sibuk dengan Risalah Nur. Bahkan sebagian mereka menghafal Risalah Nur dengan berkata, “Barangkali mereka mema- sukkanku ke penjara dan melarangku membaca Risalah Nur sehingga aku tidak bisa mempelajari dan mengamalkannya.” | ||
Diceritakan bahwa salah seorang tullabunnur yang tulus saat keluar dari penjara ia semakin dekat dengan Ustadz Said Nursi. Ia mulai sibuk dengan Risalah Nur dan berusaha menyebarkannya lebih daripada yang sebelumnya. Seakan-akan penjara yang menjadi tempat ia menerima berbagai macam siksaan telah menjadi sumber energi dan kekuatan baginya. Tali cemeti itu telah memberikan motivasi baginya untuk semangat berkhidmah kepada Risalah Nur dengan jujur dan hatihati. | |||
Saat salah seorang pengajar dari tullabunnur dengan berani dan heroik menjawab berbagai pertanyaan di seputar Ustadz dan Risalah Nur, yaitu ketika Badiuzzaman di penjara setelah kejadian Afiyon, penuntut umum marah. Ia mengancam untuk segera memenjarakan sang pengajar. Maka, sang pengajar yang merupakan relawan pejuang Islam itupun menjawab, “Saya siap dimasukkan ke penjara dari seka- rang.” | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme