78.162
düzenleme
("Dikisahkan bahwa Nabi Yunus dilemparkan ke laut, lalu ditelan oleh ikan besar, kemudian ditimpa oleh ombak yang deras, dan diselimuti oleh malam yang pekat. Nabi Yunus pun panik dan ketakutan. Tertutuplah baginya pintu harapan, sehingga dengan merendahkan diri beliau melantunkan munajat yang lembut memelas kasih: utsr qpovut “Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. al-Anbiyâ [21]: 87).Munaj..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Rahasia agung dari munajat ini adalah bahwa dalam suasana yang mencekam dan menakutkan itu, sebab-sebab materi sepenuhnya runtuh sehingga sebab-sebab itu tidak dapat mengubah apa pun dan tak dapat memberi pengaruh apa pun. Hal itu karena sosok yang dapat menyelamatkan beliau dari kondisi tersebut hanyalah yang memiliki kekuasaan terhadap ikan besar, lautan, malam, dan angkasa. Sebab, baik ikan besar, malam yang gelap gulita, maupun lautan yang ganas tela..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
||
16. satır: | 16. satır: | ||
utsr qpovut “Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. al-Anbiyâ [21]: 87).Munajat inilah yang menjadi sarana keselamatan dan terbebas- nya beliau dari kondisi yang dialaminya. | utsr qpovut “Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. al-Anbiyâ [21]: 87).Munajat inilah yang menjadi sarana keselamatan dan terbebas- nya beliau dari kondisi yang dialaminya. | ||
Rahasia agung dari munajat ini adalah bahwa dalam suasana yang mencekam dan menakutkan itu, sebab-sebab materi sepenuhnya runtuh sehingga sebab-sebab itu tidak dapat mengubah apa pun dan tak dapat memberi pengaruh apa pun. Hal itu karena sosok yang dapat menyelamatkan beliau dari kondisi tersebut hanyalah yang memiliki kekuasaan terhadap ikan besar, lautan, malam, dan angkasa. Sebab, baik ikan besar, malam yang gelap gulita, maupun lautan yang ganas telah “sepakat untuk menyerang” beliau. Dengan demikian, tidak ada satu sebab pun yang dapat menyelamatkan beliau, tak ada seorang pun yang dapat mengakhiri penderitaan beliau, dan tak ada sesuatu pun yang dapat mengantarkannya menuju pantai keselamatan dengan aman, kecuali Dzat yang memegang kendali malam dan ikan besar berikut lautannya, serta Dzat yang mampu menundukkan segala sesuatu dengan perintah-Nya. Kalaupun dalam suasana yang mencekam dan menakutkan tersebut semua makhluk membantu Nabi Yunus dan siap mematuhi beliau, maka hal itu tidak akan memberi manfaat apa pun baginya. | |||
Ya, sebab-sebab itu tidak bisa memberi pengaruh apa pun. Ketika, dengan ainul yaqîn, Nabi Yunus melihat bahwa tidak ada lagi tempat berlindung kecuali ke haribaan Dzat Pencipta sebab, terbukalah rahasia keesaan Allah melalui cahaya tauhid yang terang, hingga munajatnya yang tulus itu menundukkan malam, ikan, dan lautan secara bersamaan. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme