İçeriğe atla

Birinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Karena itu, mari kita melihat pemandangan yang menakutkan ini lewat cahaya al-Qur’an. Ternyata ia adalah pemandangan yang terus berubah dan senantiasa diperbaharui. Pembaharuannya yang terus-menerus itu telah menghilangkan keterasingan yang menakutkan, yang muncul dari tiupan badai dan gempa di lautan untuk kemudian berganti menjadi pandangan yang penuh hikmah dan pelajaran serta membangkitkan tafakkur dan perenungan tentang ciptaan Allah. Maka, kehidu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Pada saat itu, nafsu ammârah tidak dapat mengalahkan kita, tetapi kitalah yang menguasainya dengan rahasia yang diberikan oleh al-Qur’an. Bahkan, dengan pelajaran Qurani tersebut, kita mampu mengendalikan nafsu ammârah sehingga menjadi tunduk pada kehendak kita serta menjadi sarana yang baik dan bermanfaat untuk meraih kehidupan yang abadi." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Karena itu, mari kita melihat pemandangan yang menakutkan ini lewat cahaya al-Qur’an. Ternyata ia adalah pemandangan yang terus berubah dan senantiasa diperbaharui. Pembaharuannya yang terus-menerus itu telah menghilangkan keterasingan yang menakutkan, yang muncul dari tiupan badai dan gempa di lautan untuk kemudian berganti menjadi pandangan yang penuh hikmah dan pelajaran serta membangkitkan tafakkur dan perenungan tentang ciptaan Allah. Maka, kehidu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
39. satır: 39. satır:
Pada saat itu, nafsu ammârah tidak dapat mengalahkan kita, tetapi kitalah yang menguasainya dengan rahasia yang diberikan oleh al-Qur’an. Bahkan, dengan pelajaran Qurani tersebut, kita mampu mengendalikan nafsu ammârah sehingga menjadi tunduk pada kehendak kita serta menjadi sarana yang baik dan bermanfaat untuk meraih kehidupan yang abadi.
Pada saat itu, nafsu ammârah tidak dapat mengalahkan kita, tetapi kitalah yang menguasainya dengan rahasia yang diberikan oleh al-Qur’an. Bahkan, dengan pelajaran Qurani tersebut, kita mampu mengendalikan nafsu ammârah sehingga menjadi tunduk pada kehendak kita serta menjadi sarana yang baik dan bermanfaat untuk meraih kehidupan yang abadi.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulan
'''Elhasıl:''' Madem insan, mahiyetinin câmiiyeti itibarıyla sıtmadan müteellim olduğu gibi arzın zelzele ve ihtizazatından ve kâinatın kıyamet hengâmında zelzele-i kübrasından müteellim oluyor. Ve nasıl ki hurdebînî bir mikroptan korkar, ecram-ı ulviyeden zuhur eden kuyruklu yıldızdan dahi korkar. Hem nasıl ki hanesini sever, koca dünyayı da öyle sever. Hem nasıl ki küçük bahçesini sever, öyle de hadsiz ebedî cenneti dahi müştakane sever.
Dengan substansi universal yang dimiliki, manusia menderita karena demam ringan, sebagaiman ia menderita karena gempa bumi dan gempa alam yang dahsyat saat kiamat tiba. Manusia takut pada bakteri kecil, sebagaimana ia takut terhadap meteor-meteor yang muncul di angkasa. Manusia mencintai rumahnya dan merasa nyaman di dalamnya, sebagaimana ia mencintai dunia yang besar ini. Serta manusia suka akan tamannya yang kecil, sebagaimana ia merindukan surga abadi dan berharap untuk menghuninya.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">