İçeriğe atla

Birinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Begitulah selalu kehidupan manusia. Karena itu, tidak ada se- sembahan, pencipta, pengatur, penyelamat, dan pelindung selain Dzat; Yang di tangan-Nya terdapat kunci perbendaharaan langit dan bumi; Yang memegang kendali atom hingga planet; dan Yang segala sesuatu tunduk pada aturan-Nya. Oleh karena itu, manusia pasti sangat butuh untuk menghadapkan wajah kepada Allah serta merendahkan diri di hadapan-Nya seraya meneladani Nabi Yunus dengan membaca:“Tiad..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Karena itu, mari kita melihat pemandangan yang menakutkan ini lewat cahaya al-Qur’an. Ternyata ia adalah pemandangan yang terus berubah dan senantiasa diperbaharui. Pembaharuannya yang terus-menerus itu telah menghilangkan keterasingan yang menakutkan, yang muncul dari tiupan badai dan gempa di lautan untuk kemudian berganti menjadi pandangan yang penuh hikmah dan pelajaran serta membangkitkan tafakkur dan perenungan tentang ciptaan Allah. Maka, kehidu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Begitulah selalu kehidupan manusia. Karena itu, tidak ada se- sembahan, pencipta, pengatur, penyelamat, dan pelindung selain Dzat; Yang di tangan-Nya terdapat kunci perbendaharaan langit dan bumi; Yang memegang kendali atom hingga planet; dan Yang segala sesuatu tunduk pada aturan-Nya. Oleh karena itu, manusia pasti sangat butuh untuk menghadapkan wajah kepada Allah serta merendahkan diri di hadapan-Nya seraya meneladani Nabi Yunus dengan membaca:“Tiad..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
42. satır: 42. satır:
Dengan substansi universal yang dimiliki, manusia menderita karena demam ringan, sebagaiman ia menderita karena gempa bumi dan gempa alam yang dahsyat saat kiamat tiba. Manusia takut pada bakteri kecil, sebagaimana ia takut terhadap meteor-meteor yang muncul di angkasa. Manusia mencintai rumahnya dan merasa nyaman di dalamnya, sebagaimana ia mencintai dunia yang besar ini. Serta manusia suka akan tamannya yang kecil, sebagaimana ia merindukan surga abadi dan berharap untuk menghuninya.
Dengan substansi universal yang dimiliki, manusia menderita karena demam ringan, sebagaiman ia menderita karena gempa bumi dan gempa alam yang dahsyat saat kiamat tiba. Manusia takut pada bakteri kecil, sebagaimana ia takut terhadap meteor-meteor yang muncul di angkasa. Manusia mencintai rumahnya dan merasa nyaman di dalamnya, sebagaimana ia mencintai dunia yang besar ini. Serta manusia suka akan tamannya yang kecil, sebagaimana ia merindukan surga abadi dan berharap untuk menghuninya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Begitulah selalu kehidupan manusia. Karena itu, tidak ada se- sembahan, pencipta, pengatur, penyelamat, dan pelindung selain Dzat; Yang di tangan-Nya terdapat kunci perbendaharaan langit dan bumi; Yang memegang kendali atom hingga planet; dan Yang segala sesuatu tunduk pada aturan-Nya. Oleh karena itu, manusia pasti sangat butuh untuk menghadapkan wajah kepada Allah serta merendahkan diri di hadapan-Nya seraya meneladani Nabi Yunus dengan membaca:“Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.
Elbette böyle bir insanın Mabud’u, Rabb’i, melcei, halâskârı, maksudu öyle bir zat olabilir ki umum kâinat onun kabza-i tasarrufunda, zerrat ve seyyarat dahi taht-ı emrindedir. Elbette öyle bir insan daima Yunusvari (as) لَٓا اِلٰهَ اِلَّٓا اَن۟تَ سُب۟حَانَكَ اِنّٖى كُن۟تُ مِنَ الظَّالِمٖينَ demeye muhtaçtır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">